Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Gagdet Bikin Siklus Tidur Terganggu, Benarkah?

Kompas.com - 17/07/2021, 18:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Tubuh manusia dirancang sempurna dan teratur, termasuk waktu tidur. Secara natural, kita bangun saat matahari terbit dan akan mengakhiri aktivitas ketika hari sudah mulai gelap. Bahkan sejak penemuan bola lampu tahun 1879, manusia zaman dahulu masih bergantung pada cahaya alami yakni matahari. Ritme sirkadian alias jam tubuh alami inilah yang mengatur siklus tidur manusia.

Sayangnya di zaman yang semakin canggih kini, manusia menciptakan “matahari baru”. Banyak orang menghabiskan sebagian besar harinya di dalam ruangan dengan berbagai bentuk penerangan artifisial. Sebut saja layar ponsel, tablet, komputer, dan televisi.

Para ilmuwan menemukan bahwa teknologi berupa layar bercahaya tersebut telah mengubah ritme natural manusia tersebut. Sebab, terlalu sering melihat layar terang di malam hari dapat membingungkan ritme sirkadian. Teknologi dengan layar menyala ini kemudian mengganggu jam biologis internal yang mengatur siklus tidur dan bangun kita.

Apa Pentingnya Ritme Sirkadian?

Ritme sirkadian adalah 'jam tubuh' bawaan yang ada dalam berbagai bentuk kehidupan, termasuk pada tumbuhan, jamur, dan hewan. Pada manusia, jam tubuh kita ditemukan di bagian otak yang disebut hipotalamus, yang mengatur siklus tidur kita.

Dilansir dari Science Alert, Senin (19/4/2021), hipotalamus melepaskan hormon yang disebut melatonin, yang juga disebut sebagai 'hormon tidur', karena kadarnya yang tinggi di malam hari, tetapi turun sebelum kita bangun di pagi hari. Jam tubuh kita memiliki ritme intrinsik yang dipengaruhi dari dalam tubuh, tetapi juga dapat disesuaikan sebagai respons terhadap cahaya.

Baca juga: Siklus Tidur Terganggu, Benarkah Teknologi Mengubah Jam Tubuh Manusia?

Pakar dari Karolinska Institute, Swedia, Profesor John Axelsson menjelaskan bahwa jam utama memiliki intrinsik hampir 24 jam. Responnya sangat sensitif terhadap cahaya sekitar senja dan fajar. Jam tubuh ini berperan untuk menyempurnakan sistem sirkadian, yang memungkinkan sistem menjadi dinamis dan beradaptasi dengan perubahan musim dalam durasi siang dan malam alias siklus tidur kita.

Gadget Mengganggu Ritme Sirkadian

Teknologi dengan berbagai layar yang memancarkan cahaya kemudian mengganggu ritme jam tubuh manusia. Cahayanya turut mengatur waktu jam dan mengubah amplitudo atau kekuatan jam.

Menurut Profesor Jamie Zeitzer dari Stanford University, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa cahaya buatan yang terang dapat menekan produksi melatonin pada manusia. Sebenarnya cahaya buatan yang sangat terang digunakan sebagai terapi yang disebut fototerapi, yakni terapi untuk membantu orang yang memiliki jam biologis sangat lambat agar dapat bangun dan tidur lebih awal.

Nah, intensitas cahaya yang digunakan untuk fototerapi jauh lebih tinggi daripada yang dipancarkan oleh layar atau bola lampu yang biasa kita gunakan. Sebuah studi tahun 2014 memperhitungkan skenario yang lebih realistis, yakni dengan membandingkan kadar melatonin dan kualitas tidur orang-orang yang membaca buku biasa atau buku elektronik sebelum tidur.

Studi itu menemukan bahwa rata-rata partisipan yang membaca buku cetak tertidur 10 menit sebelum pembaca e-book. Studi lain membandingkan orang yang menggunakan produk yang mengurangi cahaya biru dari layar ke pengguna layar normal.

Masalahnya, studi ini hanya menemukan perbedaan 3-4 menit dalam waktu yang dibutuhkan untuk tertidur. “Sebab sebenarnya tidur dipengaruhi oleh banyak faktor, seringkali sulit untuk memastikan apakah efek menatap layar terlalu lama dapat turut mempengaruhinya,” kata Dr Cele Richardson dari Western Australia University.

Baca juga: Perhatikan, 6 Risiko dari Main Ponsel Sebelum Tidur

Komplikasi lain disoroti oleh Dr Richardson, bahwa kemungkinan ada hubungan dua arah antara penggunaan teknologi dan tidur. Artinya, penggunaan teknologi dapat mempengaruhi tidur dari waktu ke waktu, namun individu yang mengalami kesulitan tidur kemudian dapat meningkatkan penggunaan teknologi mereka.

Kesimpulannya, cahaya buatan dari layar ponsel memang mengubah ritme sirkadian kita. "Kami mengetahui hal ini karena kami dapat melihat perbedaan tingkat melatonin setelah penggunaan layar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com