Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Video Sebut Chemtrail Sebar Bahan Kimia dari Pesawat, Ini Faktanya

Kompas.com - 14/07/2021, 12:03 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di media sosial beredar sebuah video yang menyebutkan bahwa pesawat sedang menyebarkan “Chemtrail”. Video ini beredar di berbagai grup WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

Salah satu video yang beredar memperlihatkan jejak asap putih di langit seperti membentuk garis.

Suara dalam video itu menyebutkan bahwa yang terjadi adalah Chemtrail yang menyebarkan penyakit.

Baca juga: Viral, Video Cara Bedakan Oximeter Asli dan Palsu Pakai Pensil, Ini Penjelasan Ahli

Sejumlah daerah yang disebut melihat chemtrail itu adalah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, Semarang, Makassar, dan Cirebon.

“Ini namanya Chemtrail, bukan buang-buang bahan bakar, ini banyak orang yang nggak tahu ini. Elu jangan keluar kalau kena ginian, racun ini. Maksudnya kalau yang dekat-dekat,” ujar seseorang dalam video itu.

Dalam video lainnya, diperlihatkan seseorang yang mengaku pernah menjadi teknisi pesawat.

“Pernah nggak liat asap putih keluar? Saya asli teknisi pesawat. Pesawat lewat di bawah 10.000 km tidak ada asap putih keluar dari mesin pesawat. Liat asap putih keluar pesawat itu senjata biologis. Biasanya pakai bom. Yang soft, itu bikin symptom-symptom seperti influenza, pas hujan mata perih, kuping ada bunyi, batuk pilek, gangguan paru-paru, anak demam berapa hari nggak tahu kenapa. 100 negara lebih korban dari senjata itu. Saya ada dokumentasi di Jakarta rekaman dari saya sendiri dua tahun” ujar seseorang dalam video itu.

Selanjutnya, muncul tulisan berisi narasi bahwa Chemtrails bagian dari agenda depopulasi.

“Apa itu Chemtrails? (Chemical Trails atau jejak kimiawi) adalah bahan kimia biologis yang sengaja disebar menggunakan pesawat pada ketinggian tertentu. Disinyalir sejumlah pesawat asing kerap menyebarkan Ethylene dibromide dan Abu micro fiber. Untuk operasi Geoengineering dan Project Cloverleaf (control populasi). Jika asap pesawat Chemtrails berubah menjadi awan, gangguan kesehatan akan terus berlanjut sampai awan tersebut hilang. Kandungan material dari Chemtrails tidak hanya membuat gangguan kesehatan manusia, tapi juga membuat tanaman dan binatang terganggu kesehatannya. Penyemprotan Chemtrails atau jejak kimiawi juga terjadi di Jakarta sejak tahun 2009, mengarah pada sejumlah bukti awal beberapa hari setelah penyemprotan. Dampaknya pada Agustus sampai September 2010 jumlah pasien dengan keluhan infeksi pernafasan di Jakarta melonjak naik hingga 400 persen,” tulis keterangan dalam video.

Video itu salah satunya dibagikan akun ini.

Benarkah klaim dalam video itu?

Bukan chemtrail

Dua narasumber yang dikonfirmasi Kompas.com mengenai fenomena ini menyatakan bahwa  terlihat di video bukan chemtrail.

Mereka adalah Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dan pengamat penerbangan yang juga mantan KSAU Cheppy Hakim.

Keduanya menyebutkan, yang terjadi dalam video itu adalah condensation trail atau contrail.

Indan menjelaskan, asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat lewat adalah hal yang biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com