Menurut Ahmad, warga tidak perlu mengantre untuk mendapatkan jatah daging kurban. Sebaliknya, daging akan didistribusikan oleh petugas kepada warga.
"Jangan sampai ada warga mengantre. Daging akan didistribusi ke warga, bukan warga mendatangi daging," kata Ahmad.
Adapun untuk pengolahan daging kurban, menurut Ahmad tidak diperlukan perlakuan khusus.
Dia mengatakan, daging yang diterima dapat diperlakukan seperti biasanya, yakni dibersihkan dan dimasak sampai matang jika akan dikonsumsi.
"Intinya sederhana, virus menular itu karena masih ada warga yang berdekatan. Maka serahkan prosesi (kurban) ke petugas yang diamanahkan warga," kata Ahmad.
Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah
Penularan dari manusia ke hewan
Sementara itu, diberitakan Kompas.com, Selasa (13/7/2021) epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, hingga saat ini belum ada laporan atau bukti terjadinya penularan virus corona dari hewan kepada manusia.
Namun sebaliknya, kasus penularan yang terjadi dari manusia ke hewan sudah beberapa kali ditemukan.
"Penularan dari manusia ke hewan peliharaan seperti kucing dan anjing sudah dilaporkan, dan memang secara teoritis semua binatang mamalia bisa tertular dan menularkan coronavirus," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Ramai soal Curhat Rakyat Kecil Minta Jokowi Sudahi PPKM Darurat, Apa Kata Satgas Covid-19?