Mereka berusaha mencari perlindungan (defence mechanism) dari cerita yang mereka percayai. Maka, coba hindari untuk berdebat dengan mereka.
"Kita memberikan fakta dari apa yang kita percayai untuk melawan fakta yang mereka percayai, itu tidak akan pernah ketemu. Itu akan jadi debat kusir," kata Laelatus.
Ia menyarankan agar lebih bersikap lunak ketika menghadapi penganut teori konspirasi.
"Cukup mendengarkan saja, jangan menolak mentah-mentah atau mengejek. Karena mereka punya alasan mengapa mereka percaya," imbuh dia.
Baca juga: Percaya Covid-19 adalah Teori Konspirasi, Pasangan di Malaysia Kondisinya Kritis
Apabila kita sudah berbicara baik-baik tetapi perbincangan menjadi panas, maka coba alihkan ke pembicaraan lain. Atau mengakhiri pembicaraan dengan pendapat masing-masing.
Selebihnya, pihaknya menyarankan agar masyarakat bisa lebih kritis dan mempercayai sumber informasi yang lebih valid.
"Kita juga perlu membentengi diri dari teori konspirasi atau hoaks," ujar Laelatus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.