Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kilatan Cahaya Hijau di Langit Yogya, Ini Penjelasan Lapan

Kompas.com - 13/07/2021, 14:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan foto mengenai kilatan cahaya di Yogyakarta kembali viral di media sosial.

Foto tersebut diunggah akun Instagram @Aryo.akise, yang mengaku menangkap momen tersebut dengan ponselnya. 

Gambar tersebut dia dapatkan ketika tengah berburu bintang-bintang menggunakan ponselnya pada Senin (12/7/2021).

"Ini adalah versi penuh dari gambar yang saya coba semalam. Sebuah Star Trail yang cukup panjang awalnya adalah tujuan berburu saya malam itu. Saat saya asik asiknya tiduran di sawah, mata saya sekelebat menangkap kilatan cahaya fireball itu, cukup singkat, tidak sampai 6detikan dan menghilang," tulis dia.

Informasi ini kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @penjelajah.langit.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Penjelajah Langit (@penjelajah.langit)

Baca juga: Penjelasan Shopee soal Tagihan SPayLater yang Membengkak dari Rp 400.000 Jadi Rp 17 Juta

Komentar warganet

Di sana, banyak netizen yang berdomisili di Jogja mengaku melihat fenomena yang sama semalam.

"Iya min, aku jg liat di perempatan wojo," tulis akun @rt07_memet.

"iya bang itu bener dan itu jatuhnya di ponpes dekat rumah saya sampai sekarang belum ditemukan," tulis akun lain @_ilham.bayu.

Penjelasan Lapan

Terkait unggahan foto tersebut, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging menyebut hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi terkait temuan tersebut.

"Kalau kalender fenomena (antariksa mingguan) ada di Ig kami (@pussainsa_lapan), tapi yang Merapi (Jogja) kami belum ada yang identifikasi," kata Sungging saat dihubungi Selasa (13/7/2021).

Meski demikian, berdasarkan gambar yang tertangkap lensa kamera dan tersebar di media sosial itu, Sungging menyebut, warna kehijauan itu bisa berasal dari meteor sporadis.

Meteor tersebut menurut Sungging memiliki unsur dominan magnesium, seperti yang terjadi di Merapi beberapa waktu yang lalu. 

Baca juga: Ramai soal Dugaan Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Kata Ahli

Beberapa waktu sebumnya kilatan cahaya berwarna kehijauan juga tertangkap kamera di atas Gunung Merapi.

Sungging juga mengatakan, apabila menganalisis dari gambar yang beredar tersebut, benda langit diduga meteor itu sudah tidak lagi tersisa ketika sampai di permukaan Bumi.

"Biasanya akan habis terbakar, kalau ada yang jatuh mestinya ada laporan ledakan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com