KOMPAS.com - Sebuah unggahan foto mengenai kilatan cahaya di Yogyakarta kembali viral di media sosial.
Foto tersebut diunggah akun Instagram @Aryo.akise, yang mengaku menangkap momen tersebut dengan ponselnya.
Gambar tersebut dia dapatkan ketika tengah berburu bintang-bintang menggunakan ponselnya pada Senin (12/7/2021).
"Ini adalah versi penuh dari gambar yang saya coba semalam. Sebuah Star Trail yang cukup panjang awalnya adalah tujuan berburu saya malam itu. Saat saya asik asiknya tiduran di sawah, mata saya sekelebat menangkap kilatan cahaya fireball itu, cukup singkat, tidak sampai 6detikan dan menghilang," tulis dia.
Informasi ini kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @penjelajah.langit.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Penjelasan Shopee soal Tagihan SPayLater yang Membengkak dari Rp 400.000 Jadi Rp 17 Juta
Di sana, banyak netizen yang berdomisili di Jogja mengaku melihat fenomena yang sama semalam.
"Iya min, aku jg liat di perempatan wojo," tulis akun @rt07_memet.
"iya bang itu bener dan itu jatuhnya di ponpes dekat rumah saya sampai sekarang belum ditemukan," tulis akun lain @_ilham.bayu.
Terkait unggahan foto tersebut, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging menyebut hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi terkait temuan tersebut.
"Kalau kalender fenomena (antariksa mingguan) ada di Ig kami (@pussainsa_lapan), tapi yang Merapi (Jogja) kami belum ada yang identifikasi," kata Sungging saat dihubungi Selasa (13/7/2021).
Meski demikian, berdasarkan gambar yang tertangkap lensa kamera dan tersebar di media sosial itu, Sungging menyebut, warna kehijauan itu bisa berasal dari meteor sporadis.
Meteor tersebut menurut Sungging memiliki unsur dominan magnesium, seperti yang terjadi di Merapi beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Ramai soal Dugaan Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Kata Ahli
Beberapa waktu sebumnya kilatan cahaya berwarna kehijauan juga tertangkap kamera di atas Gunung Merapi.
Sungging juga mengatakan, apabila menganalisis dari gambar yang beredar tersebut, benda langit diduga meteor itu sudah tidak lagi tersisa ketika sampai di permukaan Bumi.
"Biasanya akan habis terbakar, kalau ada yang jatuh mestinya ada laporan ledakan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.