Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Menatap Layar Laptop, Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Mata

Kompas.com - 10/07/2021, 10:02 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Aktivitas melihat gawai atau telpon genggam dan layar laptop hampir setiap hari selama masa pandemi seringkali menyebabkan mata mengalami kelelahan.

Sekolah dan bekerja secara daring atau online menjadi aktivitas yang juga dapat mengganggu kesehatan mata.

Meskipun demikian, menjaga mata agar tetap sehat diperlukan.

Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Universitas Airlangga Mohammad Nurdin Zuhri menjelaskan banyak pasien selama masa pandemi ini yang mengalami kelainan refraksi (kabur pada penglihatan) serta mata kering.

"Banyak orang tua yang membawa anaknya dengan keluhan mengalami kabur penglihatan atau mata lelah. Setelah diperiksa, kita diagnosis terkena miopi atau astigmatisma," ujar Nurdin dilansir dari Kompas.com.

Banyak cara agar dapat mencegah terjadinya kelainan mata karena terlalu sering menghadap gaawai atau laptop.

Baca juga: Tips Jitu Jaga Kesehatan Mata di Era Online ala Pakar Unair

Berikut ini 3 cara menjaga kesehatan mata terhindar dari kelainan mata.

1. Gunakan gawai berukuran lebar

Sebenarnya gawai tidak diperkenankan digunakan untuk belajar atau bekerja secara daring.

Gawai memiliki layar yang cukup kecil sehingga dapat menyebabkan otot mata bekerja lebih berkontraksi.

Anak atau orang dewasa juga sering menggunakan gawai dengan jarak yang relatif dekat dengan mata.

Berbeda saat menggunakan laptop atau komputer, posisi duduk dapat diatur.

"Tidak dianjurkan memakai handphone, bisa gunakan laptop atau komputer. Karena layar laptop atau komputer lebih besar dan jarak penggunaan bisa diatur lebih jauh, sehingga tidak menyebabkan mata kelelahan atau astenopia," ujarnya.

2. Atur jarak penggunaan layar gawai atau laptop

Nurdin menjelaskan penyebab mata sering lelah saat daring yakni durasi kerja jarak yang dekat dan berlangsung cukup lama.

Mata yang terlalu dekat dengan layar akan mengalami penyesuaian untuk menerima bayangan yang jelas objek yang berusaha dilihat.

Sehingga otot mata mengalami kontraksi yang dapat membuat mata kelelahan.

"Apabila kita melihat dengan jarak dekat maka otot mata akan lebih berkontraksi. Kalau diibaratkan kita mengangkat benda berat, kemudian mungkin kita kuat, tapi kalau sudah berjam-jam kita juga akan kelelahan," jelas Nurdin.

Baca juga: Dokter Mata: 6 Tips Jaga Kesehatan Mata Anak Selama Belajar Daring

Mengatur jarak saat menggunakan gawai atau laptop sangat penting untuk menjaga kesehatan mata.

jarak ideal penggunaan gawai atau laptop dipengaruhi oleh postur tubuh.

Oleh karena itu menurut Nurdin, jarak paling umum penggunaan gawai yaitu jarak satu lengan antara mata ke layar sekitar 30-40 cm.

"Sebenarnya jarak yang baik untuk melihat gawai itu tergantung postur tubuh, karena postur tubuh setiap orang berbeda-beda," ujarnya.

3. Terapkan aturan 20-20

Mengenai aturan tersebut, Nurdin menjelaskan 20-20 adalah aturan yang dapat efektif untuk mencegah kelainan mata akibat kelelahan.

Maksud dari 20-20 yaitu melihat layar selama 20 menit. Kemudian beristirahat selama 20 detik dengan melihat sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter.

"Cara agar dapat membuat mata lebih relaks adalah dengan melihat jarak jauh 20 kaki atau sekitar 6 meter. Otot-otot mata akan berlaksasi setelah bekerja melihat layar," ujarnya.

Baca juga: Konsumsi Suplemen Baik Untuk Kesehatan Mata, Benarkah?

4. Atur kenyamanan cahaya layar

Layar yang menggunakan bluelight pada gawai atau laptop dapat menyebabkan mata cepat lelah. Mode ini dapat menyebabkan gelombang yang masuk ke mata lebih pendek dari biasanya.

Untuk itu, gawai dengan teknologi terkini juga dilengkapi dengan mode malam atau night mode dan bluelight yang dapat membuat kenyamanan mata saat melihat layar.

"Teknoogi saat ini sebenarnya bisa membantu meringankan dan menjaga kesehatan mata. Jadi upayakan membeli gawai yang ramah untuk mata kita," ujarnya.

5. Konsumsi suplemen

Suplemen dapat menjaga kesehatan mata, namun bukan keharusan untuk dikonsumsi.

Konsumsi suplemen tergantung dengan kebutuhan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

Jika nutrisi di dalam tubuh sudah dianggap cukup, tidak perlu mengonsumsi suplemen.

"Suplemen dari luar tidak perlu jika nutrisi kita sudah cukup untuk kesehatan mata, sehingga tergantung nutrisi kita sudah baik atau belum," ujarnya.

Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Mata

6. Atur Frekuensi kedipan

Terdapat dua prinsip penyebab terjadinya mata kering.

Prinsip pertama akibat produksi air mata yang berkurang dan kedua karena terjadi peningkatan evaporasi atau penguapan air mata.

Bagi orang yang tidak memiliki penyakit sistemik, penyebab mata kering karena penguapan air mata yang meningkat.

Frekuensi kedipan saat melihat gawai atau laptop hanya sebnayak 4-6 kali per menit bahkan sampai dua kali permenit.

Sementara pada kondisi normal kedipan mata antara 14-16 kali per menit.

"Kita seringkali melihat gawai atau laptop dengan serius, sehingga frekuensi kedipan akan berkurang. Hal ini dapat meningkatkan evaporasi air mata," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com