Ismail tergabung dalam komunitas ojol di Twitter. Komunitas tersebut merupakan gabungan dari pengendara dan kurir Gojek, Grab, Shopee, Maxim dan lainnya.
Sehari-hari dia biasa bekerja kawasan Jl. Jend Sudirman dan Jl. H. R. Rasuna Said, Jakarta Pusat.
Ismail menceritakan awal mula keinginan mengadakan tes Covid-19 gratis untuk sejumlah pengemudi ojol tersebut.
Hal itu salah satunya dipicu semakin banyak pengendara ojek online yang melaporkan gejala positif Covid-19.
Di sisi lain, dia melihat di sekitar area tempatnya nge-bid menjamur lokasi swab antigen atau PCR. Meskipun berbayar namun peminatnya selalu banyak.
"Sementara beberapa Minggu terakhir, banyak sekali teman-teman driver yang melaporkan terpapar virus Covid-19, atau minimal mereka bergejala," kata Ismail kepada Kompas.com, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Pendaftaran CPNS di Portal SSCASN Dibuka 18.30 WIB, Simak Syaratnya!
Meski banyak lokasi tes swab dan penjual alat tes Covid-19, tetapi tidak semuanya bisa diakses oleh para pengemudi ojol. Menurut dia akses tes Covid-19 bagi pengemudi ojol terbilang mahal.
"Banyak sekali keluhan tidak bisa melakukan tes karena terkendala biaya," kata Ismail.
Ia bercerita, ada temannya sesama pengendara baru terdeteksi positif Covid-19 setelah bergejala 4 hari.
Para pengendara di obrolan grup membujuknya untuk melakukan tes, dan ternyata hasilnya positif Covid-19. Namun, keluarganya tidak bisa menjalani tes karena terkendala biaya.
"Isterinya yang sedang hamil 7 bulan tidak tes karena tidak ada biaya. Kita patungan untuk bisa ikut dicek, dan hasilnya positif juga," ucap Ismail.
Dari kejadian itu, akhirnya komunitas ojol berniat memberikan bantuan berupa testing Covid-19 gratis semampu mereka.
Sejak awal pandemi, mereka sudah saling bahu-membahu bagi sesama pengendara yang terdampak Covid-19.
Awalnya mereka berbagi masker, hand sanitizer, makanan siap santap sampai sembako.
Namun, di tengah banyaknya pengendara yang positif Covid-19, mereka kini membutuhkan testing massal.
"Vitamin dan alat antigen mandiri, minimal kalau kita bisa bantu untuk tes diawal, mereka yang terjangkit bisa melakukan isolasi, dan lapor langusng ke Puskesmas untuk PCR tanpa harus memikirkan biaya," jelas Ismail.
Baca juga: Palang Merah Internasional Sebut Indonesia di Ambang Bencana Covid-19