Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Kaji Vaksin Sinovac-Pfizer Disebut untuk Anak dan Remaja

Kompas.com - 30/06/2021, 06:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Selain melakukan penelitian, Budi menyampaikan, pemerintah juga sedang mengkaji vaksin-vaksin mana saja yang sudah memiliki emergency used authorization (EUA) untuk usia muda.

Ia pun menyebut dua jenis vaksin yang bakal digunakan untuk vaksinasi anak-anak.

"Yang sudah kita amati ada dua, yang masuk dalam list. Satu adalah Sinovac yang bisa untuk 3-17 tahun, kemudian Pfizer untuk umur 12-17 tahun," kata dia.

"(Dua jenis) vaksin itu sudah keluar emergency used authorization-nya," lanjut dia.

Baca juga: Kemenkes Hapus Syarat KTP Domisili bagi Peserta Vaksin Covid-19, Ini Penjelasannya

Cara pemberian vaksin

Lantaran masih dalam proses pengkajian, Budi mengatakan, ia sudah berdiskusi dengan ahli-ahli dari negara lain terkait pemberian vaksin untuk remaja.

Menurutnya, tindakan ini dilakukan agar Indonesia bisa mengambil keputusan yang sama seperti negara-negara yang sudah memvaksin anak-anak dan remaja.

"Kita juga sudah melakukan studi, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mengambil keputusan, di negara-negara lain seperti apa, bagaimana mereka melakukan treatment untuk pemberian vaksin untuk usia di bawah 18 tahun," katanya lagi.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta

Tak hanya itu, Budi juga berfokus pada kelompok mana yang divaksin oleh negara-negara tersebut.

Jika sudah memahami hal itu, Budi mengharapkan Indonesia bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data-data yang ada, dan juga data-data di negara lain.

Kemudian, data EUA yang sudah diberikan terhadap perusahaan vaksin tersebut.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan Delta Plus, Ini Penjelasan WHO

Rekomendasi BPOM

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menambahkan, vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun akan dimulai secepatnya.

Namun ia tidak merinci mengenai kapan waktu pasti pelaksanaan vaksinasi anak.

Saat ini, imbuhnya Kemenkes sedang mempersiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi anak tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya telah merekomendasikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac untuk anak usia 12-17 tahun.

Baca juga: 60 Persen Produk Nestle Disebut Tidak Sehat, Ini Kata Nestle, BPOM, dan BPKN

Rekomendasi tersebut tertuang dalam surat BPOM yang ditujukan kepada PT Bio Farma.

Surat rekomendasi itu dikeluarkan berdasarkan hasil rapat dengan Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 yang diselenggarakan pada 26 Juni 2021.

Dalam surat yang dikeluarkan pada 27 Juni 2021 itu, BPOM menuliskan sejumlah pertimbangan hingga akhirnya vaksin itu dapat digunakan untuk anak usia 12-17 tahun.

BPOM juga menyarankan untuk melakukan uji klinik yang melibatkan jumlah subjek lebih banyak dan dilanjutkan secara bertahap menurut kelompok umur dimulai dari 6-11 tahun dan dilanjutkan dengan 3-5 tahun.

Baca juga: WHO Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Apa Artinya?

Keefektifan vaksin Sinovac dan Pfizer

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (24/3/2021), Vaksin Covid-19 CoronaVac telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 mereka aman dan efektif untuk anak-anak usia 3-17 tahun.

Direktur Medis Sinovac, Gang Zeng menyampaikan, uji klinis tahap awal dan menengah dengan lebih dari 550 subyek menunjukkan, vaksin itu akan memicu respons kekebalan.

Seperti yang diketahui, anak-anak memang jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan gejala parah Covid-19.

Namun, anak-anak masih berisiko terinfeksi dan dapat menyebarkan virus corona.

Baca juga: Aturan Naik Kereta Api Selama Pengetatan PPKM Mikro Mulai 22 Juni 2021

Pfizer

Mengutip Kompas.com (12/6/2021), Regulator Kesehatan Brasil, Anvisa, mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech untuk anak-anak di atas usia 12 tahun.

Anvisa menyetujui tindakan tersebut setelah melihat penelitian, yang dilakukan di luar Brasil, yang menunjukkan keamanan dan kemanjuran vaksin untuk kelompok usia muda.

Dalam proses vaksinasi, penerima vaksin diminta untuk melakukan 2 kali penyuntikan vaksin agar timbul kekebalan tubuh yang lebih baik dalam mencegah Covid-19.

Diketahui, suntikan pertama vaksin Pfizer disebut dapat memberi perlindungan seseorang dengan Covid-19 sebesar 52,4 persen.

Adapun angka ini sudah tercapai bahkan 11 hari sebelum perlindungan sesungguhnya dihasilkan dari suntikan pertama.

Baca juga: Menilik Efektivitas Vaksin dalam Menangkal Virus Corona Varian Delta...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Kriteria Vaksin Covid-19 Sinovac Bisa Mendapat Izin Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com