Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Arti di Balik Nilai CT Hasil Tes RT-PCR untuk Covid-19

Kompas.com - 27/06/2021, 10:58 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Reverse transcription-Polymerase Chain Reaction atau RT-PCR adalah metode pengujian Covid-19 yang hingga saat ini diyakini paling valid dan akurat.

Tes ini menguji sampel lendir yang diambil dari hidung maupun tenggorok pasien di laboratorium.

Selain keterangan positif atau negatif Covid-19, hasil pengujian ini juga akan memunculkan angka CT atau Cycle Threshold yang konon memiliki makna tersendiri, atas infeksi virus corona yang terjadi pada seseorang.

Di media sosial, banyak unggahan yang memuat informasi terkait makna di balik angka CT ini.

Baca juga: Muncul Varian Baru, Masih Relevankah Swab Test Antigen dan PCR Digunakan?

Misalnya, yang diunggah akun Instagram @alatkesehatanid_official.

Tangkapan layar unggahan soal makna nilai CT hasil tes RT-PCRInstagram/@alatkesehatanid_official Tangkapan layar unggahan soal makna nilai CT hasil tes RT-PCR
Penjelasan ahli

Ahli patologi klinis dari RSA UNS Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto, Ph.D, menjelaskan angka CT merupakan salah satu indikator yang digunakan dokter untuk mengetahui bagaimana kondisi seorang pasien Covid-19.

"CT value menunjukkan estimasi jumlah virus di dalam sampel. Kalau cara ambil sampelnya tepat, berarti juga menggambarkan jumlah virus di tempat dilakukannya swab," kata Tonang, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).

Akan tetapi, jumlah virus yang terdeteksi itu tidak selalu berbanding lurus dengan derajat kesakitan yang diderita seseorang.

"Jumlah virus dalam tempat swab tidak selalu sesuai dengan derajat gejala atau penyakit covid-nya. Ada yang CT value rendah, jumlah virus tinggi, tapi gejalanya ringan. Sebaliknya, ada yang CT value relatif tinggi, jumlah virus diduga rendah, tapi gejalanya justru lebih berat," ungkap Tonang.

"Maka nilai CT value saja, TIDAK bisa dijadikan patokan," lanjut dia.

Oleh karena itu, angka CT yang dicantumkan pada hasil tes PCR tidak bisa dibaca sebagai suatu parameter tunggal untuk mengetahui kondisi keseluruhan pasien.

Tonang menyebutkan, informasi nilai CT ini hanya akan digunakan oleh dokter yang merawat sebagai informasi tambahan untuk membuat keputusan terkait kondisi pasien dan penanganan seperti apa yang selanjutnya harus diberikan.

Terkait tafsiran angka CT seperti yang tersebar di media sosial, Tonang menyatakan tidak sepenuhnya benar.

"Tidak (benar). Pasien itu sosok tubuh lengkap. Bukan sekadar angka CT value. Maka penilaian terhadap kondisi pasien harus komprehensif," ujar dia.

Sementara itu, terkait kemampuan tes PCR dalam menemukan virus hidup atau sudah mati (fragmen/bangkai), Tonang mengatakan, perlu uji lebih lanjut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com