Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya

Kompas.com - 23/06/2021, 19:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meningkatnya jumlah kasus infeksi Covid-19 di masyarakat dalam beberapa pekan terakhir, membuat keterisian tempat tidur atau Bad Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami peningkatan.

Angka peningkatan yang terjadi di tiap daerah berbeda-beda.

Kendati demikian, berdasarkan data dari Satgas Penananganan Covid-19, untuk 6 provinsi di Pulau Jawa, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR, rata-rata ada di atas 80 persen.

Perinciannya yakni DKI Jakarta 86,26 persen, Jawa Barat 86,36 persen, Jawa Tengah 86,16 persen, DI Yogyakarta 83,39 persen, Jawa Timur 66,67 persen, dan Banten 82,77 persen.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di 6 Provinsi Pulau Jawa dan Nasional, Mana Saja?

Kemudian, jika dilihat untuk tingkat kota-kota besar di Pulau Jawa, berikut ini adalah rinciannya:

1. DKI Jakarta

Berdasarkan informasi dari laman Executive Information System Dinas Kesehatan DKI Jakarta, berikut adalah tingkat ketersediaan kasur perawatan untuk pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta:

  • ICU tekanan negatif dengan ventilator: 8 persen tersedia (19 dari 251)
  • ICU tekanan negatif tanpa ventilator: 18 persen tersedia (27 dari 151)
  • ICU tanpa tekanan negatif dengan ventilator: 34 persen tersedia (30 dari 89)
  • ICU tanpa tekanan negatif tanpa ventilator: 20 persen tersedia (12 dari 60)
  • Isolasi tekanan negatif: 15 persen tersedia (273 dari 1.883)
  • Isolasi tanpa tekanan negatif: 11 persen tersedia (272 dari 2.467)
  • NICU khusus Covid-19: 30 persen tersedia (6 dari 20)
  • Perina khusus Covid-19: 40 persen tersedia (40 dari 101)
  • PICU khusus Covid-19: 19 persen tersedia (4 dari 21)
  • OK khusus Covid-19: 10 persen tersedia (2 dari 20)
  • HD khusus Covid-19: 15 persen tersedia (4 dari 27)

Data di atas adalah data yang Kompas.com akses pada Rabu (23/6/2021) pukul 14.30 WIB, data bisa berubah sewaktu-waktu apabila terdapat pembaruan input dari sistem yang dilaporkan langsung oleh setiap rumah sakit.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com