Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Penggunaan Smartphone Bisa Pengaruhi Kenaikan Berat Badan

Kompas.com - 23/06/2021, 14:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi di Korea Selatan baru-baru ini menunjukkan adanya kaitan antara intensitas penggunaan ponsel atau smartphone dan berat badan remaja.

Melansir News Wise, (1/6/2021), penggunaan smartphone dalam jumlah sedang dapat mempengaruhi diet dan berat badan remaja, menurut sebuah studi baru yang meneliti 53.000 remaja Korea Selatan.

Remaja yang menggunakan smartphone selama lebih dari 2 jam per hari secara signifikan lebih mungkin untuk makan lebih banyak junk food dan lebih sedikit buah serta sayuran daripada mereka yang menghabiskan lebih sedikit waktu dengan ponsel mereka.

Baca juga: Rekomendasi dan Tips Diet untuk Usia 40 Tahun

Potensi obesitas

Selain itu menurut studi tersebut remaja yang menghabiskan lebih dari 3 jam per hari dengan smartphone lebih berpotensi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Penulis studi itu adalah Seaun Ryu, seorang mahasiswa master di Universitas Korea. Penelitian tersebut dipresentasikan di Nutrition 2021 Live Online.

Asisten profesor di Universitas Korea dan penulis senior studi Hannah Oh, ScD, mengatakan waktu penggunaan smartphone dan jenis konten dapat secara independen mempengaruhi diet dan obesitas pada remaja.

Dia menjelaskan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menonton TV merupakan faktor penting yang meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak dan remaja.

Obesitas anak menjadi lebih umum di banyak negara, termasuk Korea dan Amerika Serikat.

Baca juga: 7 Kesalahan dalam Makan Pagi, Salah Satunya Bisa Menyebabkan Obesitas

Risiko penyakit jantung dan diabetes

Anak-anak dengan obesitas lebih cenderung menjadi gemuk saat dewasa dan menghadapi risiko penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya yang lebih tinggi.

Para peneliti menganalisis data dari Survei Berbasis Web Perilaku Risiko Pemuda Korea. Sampel mewakili secara nasional. Lebih dari 53.000 remaja Korea berusia 12-18 tahun diteliti.

Peneliti juga memperhitungkan variabel seperti status sosial ekonomi yang dapat memengaruhi obesitas dan kepemilikan ponsel cerdas.

Mereka kemudian memeriksa prevalensi di mana peserta terlibat dalam perilaku sehat (makan buah dan sayuran) dan perilaku tidak sehat (melewatkan sarapan dan mengonsumsi makanan cepat saji, keripik, mie instan) atau minuman berkarbonasi atau manis) relatif terhadap jumlah penggunaan ponsel cerdas harian dan jenis konten yang digunakan.

Prevalensi perilaku tidak sehat dan kelebihan berat badan meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone setiap hari.

Baca juga: Cara Cek Akreditasi Universitas dan Prodi untuk Syarat Daftar CPNS

Pengaruhi konsumsi

Remaja yang menghabiskan 5 jam atau lebih per hari di ponsel mereka lebih mungkin untuk melaporkan mengonsumsi minuman manis berkarbonasi dan nonkarbonasi.

Selain juga makanan cepat saji, keripik, dan mie instan dibandingkan dengan mereka yang menghabiskan kurang dari 2 jam per hari di ponsel mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com