Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebar Foto Bugil Jadi Alat Teror Pinjol pada 2 Korbannya Guru Wanita

Kompas.com - 06/06/2021, 07:45 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Teror sebar foto bugil editan menjadi senjata bagi aplikasi pinjaman online dalam menagih utang kepada korbannya.

Setidaknya hal itu dialami oleh dua guru perempuan di tempat berbeda, yakni Salatiga, Jawa Tengah dan Sukabumi, Jawa Barat.

Kedua guru itu mendapat teror hingga ancaman penyebaran foto bugil editan. Kasus terbaru menimpa seorang guru honorer wanita di Salatiga, berinisial Afifah.

Ia meminjam uang Rp 3,7 juta namun dalam waktu beberapa hari membengkak menjadi ratusan juta rupiah. Ia pun mendapat teror bertubi-tubi dari aplikasi pinjol itu hingga mendapat ancaman penyebaran foto bugil editan.

Baca juga: Cerita Afifahifah yang Terjerat 20 Pinjaman Online, Teror Jual Diri untuk Lunasi Utang, Harus Bayar Rp 206 Juta

Sementara di Sukabumi, guru berinisial RN (43) mendapat teror serupa dari pinjaman online. Anehnya, guru itu tidak pernah meminjam uang sama sekali ke aplikasi pinjol.

Kasus di Semarang

Meminjam uang Rp 3,7 juta ke pinjaman online menjadi awal petaka bagi Afifah, warga Semarang, Jawa Tengah.

Pinjaman uang untuk membeli susu itu malah membengkak menjadi Rp 206 juta. Afifah pun bingung hingga ia memutuskan untuk meminta bantuan hukum dari Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum (LPBH) Nahdlatul Ulama Cabang Salatiga.

Kuasa hukum Afifah dari LPBH, Muhammad Sofyan menceritakan kronologi kliennya meminjam uang dari aplikasi pinjaman online (pinjol).

Awalnya, Afifah melihat iklan dari aplikasi yang menawarkan pinjaman uang Rp 5 juta dengan tenor 91 hari dan bunga 0,04 persen.

Afifah pun tertarik untuk meminjam dan kemudian dipandu oleh aplikasi itu untuk foto bersama KTP miliknya.

"Ternyata tak sampai lima menit, rekeningnya mendapat transferan dari tiga lembaga sebesar Rp 3,7 juta," jelas Sofyan.

Merasa ada yang aneh dengan transferan dalam waktu singkat, Afifah pun enggan menarik pinjaman tersebut.

Pada hari kelima setelah mendapat pinjaman, yakni pada 25 Maret, masalah mulai muncul.

Afifah mendapat pesan WhatsApp untuk melunasi pinjaman. Padahal tenornya belum masuk hari ke-91.

Selanjutnya pada hari ketujuh, Afifah mulai mendapat teror WA ke rekan-rekannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com