Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HP Disebut Berdampak Merusak bagi Tubuh, Benarkah? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 05/06/2021, 16:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ponsel menjadi benda yang hampir tidak lepas dari kehidupan manusia di era modern seperti sekarang.

Sadar atau tidak, ponsel jadi hal yang sangat dibutuhkan sejak bangun di pagi hari hingga tidur di malam hari.

Namun, sinyal dari ponsel memancarkan gelombang yang dianggap membahayakan bagi tubuh manusia.

Benarkah demikian? Apa dampak penggunaan ponsel bagi kesehatan tubuh manusia?

Berikut penjelasan dari dua dokter spesialis penyakit dalam.

Baca juga: 8 Cara Mengurangi Dampak Buruk Radiasi Ponsel

Belum ada bukti

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Eka Ginanjar menyatakan, hingga saat ini tidak ada bukti kuat yang membenarkan asumsi tersebut.

"Sejauh ini tidak ada bukti yang kuat (penggunaan handphone) mempengaruhi kesehatan tubuh," kata Eka saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).

Dampak penggunaan ponsel, disebut Eko baru akan terasa jika penggunaan berlangsung dalam waktu atau kapasitas yang tidak wajar.

Hal serupa juga disampaikan dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam.

"Sampai sejauh ini tidak terbukti bahwa sinyal hp bisa merusak organ tubuh, tetapi ada hal yang lain bahwa kalau penggunaan lama akan menyebabkan terjadinya adiksi atau ketagihan," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).

Adiksi ini, disebutnya akan muncul apabila kita menggunakan ponsel lebih dari 10 jam dalam sehari.

"Menjadi ketagihan jika menggunakan terus menerus selama 10 jam," ujar dia.

Untuk dampak pada tubuh, Ari membenarkan jika penggunaan ponsel secara berlebihan bisa jadi membawa dampak pada mata (terlalu lama terpapar cahaya monitor) juga telinga (apabila menggunakan ponsel dengan volume yang terlalu kencang).

Baca juga: Cara Mengamankan Handphone agar Data Diri Tak Disalahgunakan

Kajian dari FDA

Dilansir dari laman Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat FDA(2/10/2020), ponsel memang memancarkan energi frekuensi radio ketika digunakan, tetapi dalam tingkat rendah.

Data penelitian ilmiah yang tersedia sejauh ini tidak menunjukkan bukti pasti dari efek biologis radiasi ponsel yang merugikan bagi tubuh manusia.

"Saat ini tidak ada bukti yang konsisten bahwa radiasi non-pengion (yang ditimbulkan ponsel) meningkatkan risiko kanker pada manusia. Satu-satunya efek biologis yang diakui secara konsisten dari radiasi frekuensi radio pada manusia adalah pemanasan," pernyataan dari Institut Kanker Nasional AS atau National Cancer Institute seperti dikutip FDA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com