KOMPAS.com - Dua tahun berlalu sejak Covid-19 pertama kali teridentifikasi di Wuhan China, tapi pandemi masih belum menunjukkan tanda akan berakhir dalam waktu dekat.
Berdasarkan data Worldometer, (5/6/2021), virus corona telah menyebar ke 222 negara di dunia.
Total infeksi mencapai 173.299.570 kasus dengan kematian sebanyak 3.726.665 kasus.
Adapun 5 negara dengan jumlah infeksi terbanyak:
Berikut ini perkembangan terbaru virus corona di dunia:
Baca juga: Kisah 1 Desa Di-lockdown karena Covid-19, Empat Orang Meninggal, Bermula dari Pesta Pernikahan
Setelah melalui masa-masa tersulitnya, kini pandemi Covid-19 di India disebut telah mulai mereda.
Melansir Financial Express, (5/6/2021), angka positif per hari ini turun menjadi 6,21 persen.
Jumlah kasus aktif turun hampir di semua negara bagian. Begitu pula dengan tingkat kematian harian.
Kondisi ini mungkin dapat tertangani, setelah sebelumnya fasilitas-fasilitas kesehatan di sana kuwalahan akibat tingginya kasus infeksi dan kematian.
Sudah sekitar 100 juta orang tenaga kesehatan dan petugas garda depan yang menerima vaksinasi.
Kendati demikian, para ahli mengingatkan ancaman gelombang ketiga, meskipun gelombang kedua sudah mereda.
Masyarakat diimbau waspada karena serangan virus mungkin dapat menyasar kelompok usia yang berbeda di gelombang ketiga, termasuk anak-anak.
Baca juga: Tabung Oksigen hingga Obat Palsu, Penipu di India Merajalela saat Wabah Covid-19
Tingkat rawat inap pasien Covid-19 usia remaja (12-17 tahun) meningkat di Amerika Serikat.
CDC pun mengingatkan pentingnya vaksinasi dan langkah-langkah protokol kesehatan.
Diberitakan CNN (4/6/2021), ada sekitar 204 remaja yang dirawat sejak 1 Januari-31 Maret 2021.
Sepertiga atau sekitar 31,4 persennya bahkan dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Sementara, 4,9 persen yang dirawat membutuhkan bantuan ventilator untuk pernapasan.
Meski begitu, tidak ada angka kematian yang tercatat terjadi pada pasien tingkat usia ini.
Peningkatan angka rawat inap di kalangan usia remaja ini diduga akibat adanya varian virus yang sifatnya lebih menular.
Di samping itu, para remaja ini juga sudah mulai kembali ke sekolah dan melakukan sejumlah aktivitas di dalam ruangan.
Sementara, penerapan protokol kesehatan di kalangan remaja masih lemah.
Sejak Mei lalu, vaksin Covid-19 buatan Pfizer sudah bisa digunakan pada kelompok masyarakat usia 12 tahun ke atas.
Oleh karena itu, para orangtua diimbau membawa anak-anak remajanya untuk vaksinasi.
Baca juga: Kekebalan terhadap Covid-19 Disebutkan Bertahan Bertahun-tahun, Benarkah?
Negeri Kanguru ini menemukan adanya strain baru virus corona yang diidentifikasi sebagai B1617.2 atau Delta di wilayahnya.
Melansir 9 News (4/6/2021), strain ini terdeteksi melalui genom sequencing pada dua kasus infeksi yang terkait klaster Melbourne barat.
Sebuah keluarga yang terdiri dari dua orang tua dan seorang anak terkonfirmasi infeksi virus corona varian tersebut. Begitu juga dengan satu orang lainnya.
Meski pelacakan masih terus dilakukan, pihak Australia meyakini semua kontak utama kasus infeksi varian delta telah dikarantina.
Lebih dari 300 kontak dekat utama dari para pasien telah diperintahkan untuk melakukan isolasi. Hal ini demi mencegah semakin meluasnya virus varian baru ini.
Baca juga: Alasan WHO Beri Nama Baru Varian Virus Corona Gunakan Alfabet Yunani
Pemerintah Perancis mengumumkan secara penuh membuka perbatasannya bagi seluruh pendatang dari Eropa yang telah divaksin Covid-19.
Dengan begitu, mereka dapat bebas memasuki wilayah Perancis tanpa perlu menunjukkan hasil negatif tes Covid-19.
Pembukaan ini akan segera dimulai pada Selasa (9/6/2021), sebagaimana diberitakan RFI, (4/6/2021).
Kendati demikian, kebijakan ini tak berlaku bagi Inggris.
Meski sama-sama berasal dari Eropa, Perancis masih melabeli negara yang satu ini dengan tanda orange.
Sehingga, orang Inggris yang ingin masuk ke Perancis masih harus melakukan tes dan menunjukkan hasil negatif Covid-19.
Baca juga: Muncul Varian Baru Covid-19 di Vietnam, Mudah Menyebar Melalui Udara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.