Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 1 Desa Di-lockdown karena Covid-19, Empat Orang Meninggal, Bermula dari Pesta Pernikahan

Kompas.com - 05/06/2021, 06:21 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Banyak warga Desa Sidowowo di Kecamatan Modo, Lamongan, terpapar Covid-19 dan empat di antaranya meniinggal hingga membuat akses di wilayah mereka dibatas alias lockdown.

Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufiq Hidayat menyatakan, lockdown dilakukan untuk meminimalisasi penularan dan penyebaran Covid-19 di Desa Sidowowo.

Apalagi sudah ada empat warga desa itu meninggal karena Covid-19.

"Warga banyak yang (mengalami) sakit batuk, pilek, panas setelah tiga hari sepulang dari acara pengiringan pengantin dari Desa Janar di Kecamatan Boerno, Bojonegoro," ujar Taufiq dilansir KompasRegional, Jumat (4/6/2021).

Menurut Taufiq, berdasarkan informasi yang masuk ke Dinkes Lamongan, kejadian tersebut berlangsung tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri lalu.

Baca juga: Warga Banyak Jatuh Sakit Pilek, Batuk, dan Panas Sepulang dari Acara Pengantin, Desa Ini Di-lockdown

Pada saat itu, ada delapan mobil yang sempat ikut rombongan mengiringi acara pengantin itu ke Bojonegoro, dilakukan tanpa penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran.

"Di awal kasus tanggal 23 (Mei) ada dua pasien yang dirujuk ke RSML (Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan) dan RSUD dr Soegiri. Keduanya meninggal dunia dengan tes PCR positif (terpapar Covid-19)," ucap Taufiq.

Pasien yang sempat dirawat di RSML kemudian meninggal dunia di rumah pada tanggal 28 Mei 2021.

Namun, oleh pihak keluarga, proses pemulasaraan jenazah pada saat itu dilakukan tanpa protokol kesehatan yang dianjurkan.

Dua hari kemudian, pihak keluarga yang terlibat dalam proses pemakaman dilakukan tes swab antigen dan kemudian dikonfirmasi positif terpapar Covid-19 pada 3 Juni 2021.

Saat ini, mereka masih dilakukan perawatan medis di klinik yang berada di Kecamatan Kedungpring.

"Total positif PCR empat orang. Dua meninggal dunia (sempat dirawat di RSML dan RSUD dr Soegiri). Satu di Rumah Sakit Ngimbang dan satu di Rumah Sakit Karangkembang," kata Taufiq.

Tidak hanya tes PCR, dari tes swab antigen yang sudah dijalani kemudian juga diketahui sebanyak 18 orang mendapat hasil positif.

Empat orang di antaranya kemudian meninggal dunia. "Ini memang masuk rumah sakit, tapi positifnya saya belum menerima laporannya," tutur Camat Modo, Sigit, saat dikonfirmasi terpisah.

Adapun upaya yang telah dilakukan oleh pihak terkait di antaranya testing dan tracing.

Sementara fogging disinfektan dijadwalkan berlangsung besok, 5 Juni 2021.

Penyebaran Covid-19 di Desa Sidodowo diduga berasal dari hajatan pengantin dan pemulasaraan jenazah serta pemakaman yang kurang memperhatikan protokol kesehatan sesuai anjuran.

Baca juga: Polsek di Banyumas Micro Lockdown, Pelayanan Dialihkan dengan Bus Keliling

 

Hasil sampling empat dari 10 dusun yang ada di Desa Sidodowo, dari sebanyak 35 orang diketahui 20 orang dinyatakan positif dari hasil tes swab antigen.

Dua orang sempat diketahui mengalami sesak dan lemas, tetapi mereka berdua menolak dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut. (Penulis: Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com