Meskipun, tidak semua benda asing yang masuk dalam laporan Departemen Pertahanan AS dapat diidentifikasi.
"Pada titik tertentu, kami perlu mengakui bahwa ada hal-hal di langit yang tidak dapat kami identifikasi," kata mantan pejabat Pentagon, Lewis-Kraus.
Melansir The New Yorker, 30 April 2021, gagasan tentang makhluk asing yang mengunjungi Bumi telah lama beredar di kalangan penggemar UFO.
Pada tahun pascaperang, seorang imigran Polandia, George Adamsi mengklaim telah bertemu dengan ras Venus yang ramah dan berpenampilan Nordik.
Kemudian, pada 1947, sebuah pesawat luar angkasa asing dikatakan telah jatuh di dekat Roswell, New Mexico.
Baca juga: Viral Foto Pemotor Acungkan Jari Tengah ke Rombongan Pesepeda, Ini Kata Komunitas Sepeda
Ahli teori konspirasi percaya bahwa mayat-mayat antropomorfik telah ditemukan di sana, dan puing-puing kecelakaan telah dipercayakan kepada kontraktor militer swasta sebelum ditemukan oleh Rusia.
Para penggemar UFO percaya bahwa keberadaan alien telah ditutup-tutupi oleh pemerintah.
Melihat banyaknya laporan benda asing dan konspirasi di masyarakat, Pemerintah AS membentuk Satuan Tugas Fenomena Udara Tak Teridentifikasi (UAPTF).
UAPTF merupakan satuan yang khusus meemriksa laporan penampakan misterius. Sekitar 20 persen laporan yang berkaitan dengan UFO memiliki penjelasan yang kurang.
Sementara, tidak ada bukti dispositif seperti puing-puing piring terbang yang jatuh. Selain itu, perjalanan antarbintang sejauh ini tidak mungkin dilakukan.
Astronom Negara Bagian Ohio, J. Allen Hynek mengatakan, 90 persen dugaan UFO berkaitan dengan awan yang tidak biasa, balon cuaca, inversi suhu atmosfer.
Semua benda asing yang tidak dapat diidentifikasi bukan berarti mengonfirmasi adanya alien atau makhluk hidup dari luar angkasa.
Hynek mengatakan, inti dari penggunaan istilah "tidak teridentifikasi" dari UFO adalah untuk membantu menghilangkan stigma.
"Tidak teridentifikasi tidak berarti (ada) orang hijau kecil (alien) itu hanya berarti ada sesuatu di sana," kata Hynek.
Baca juga: Viral, Video Kapal Terbakar dan Penumpang Lompat ke Laut, Bagaimana Kondisinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.