Meskipun ada tips untuk menyelamatkan diri dari gempa, baik ketika sedang di dalam rumah, gedung, kendaraan dan sebagainya, tetapi mitigasi terbaik ada pada konstruksi bangunan yang tahan gempa.
"Sebenarnya solusi mitigasi yang paling jitu dalam gempa bumi itu membuat bangunan tahan gempa, strukturnya kuat, besi-tulangannya standar, dan campuran semennya benar-benar berkualitas, tidak dibanyakin kapur dan pasir," kata Daryono.
Jika belum mampu untuk membuat bangunan dengan kriteria demikian, Daryono menyarankan agar masyarakat lebih mempertimbangkan untuk membangun rumah dengan bahan yang ringan dan ramah gempa.
Misalnya terbuat dari kayu dan bambu.
"Jadi jangan membuat bangunan yang asal bangun dari tembok sederhana. Itu pertaruhan risikonya sangat besar, bisa roboh dan penghuninya bisa jadi korban," ujar dia.
Ia mencontohkan, gempa-gempa besar yang terjadi di Jepang. Masyarakat di Jepang tetap tenang dan tinggal di dalam rumah ketika terjadi gempa besar.
Hal itu karena struktur bangunan hunian mereka yang sudah kokoh dan tahan terhadap guncangan.
Meskipun tidak bisa disangkal, edukasi cara menyelamatkan diri dari gempa bumi juga penting untuk disampaikan kepada masyarakat.
"Jadi kalau gempa sudah gede, kita merangkak saja sulit, jalan saja sulit, ya kita harus mencari perlindungan di rumah itu dengan cara berlindung di bawah meja, kursi, atau perabot lainnya yang kuat, atau kita pakai helm, bantal," ucap Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.