Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sindrom Asperger, Sindrom yang Dialami Geu-ru dalam Drakor "Move to Heaven"

Kompas.com - 23/05/2021, 12:50 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serial drama Korea berjudul Move to Heaven kini sedang naik daun.

Sejumlah warganet di media sosial Twitter pun membagikan kisahnya setelah menyaksikan Move to Heaven.

"Wah parah sih ini move to heaven bagus banget, epsiode satu langsung dibikin nangis, lanjut episode berikutnya ketawa, nangis lagi, ketawa lagi. Ceritanya tentang bisnis pembersihan kamar/tkp, setiap kematian punya kisah dan ceritanya sendiri, pokoknya kalian harus nonton!" tulis akun Twitter @andihiyat.

Drama Korea yang ditayangkan di layanan streaming film legal, Netflix, diperankan sejumlah bintang Korea seperti Lee Je-hoon, Lee Jae-wook, Tang Jun Sang, dan Hong Seung-hee.

Baca juga: 10 Drama Korea Terbaik Versi IMDB yang Tayang Lebih dari 1 Season

Move to Heaven juga menggambarkan sindrom Asperger yang dialami salah satu tokoh yaitu Geu-ru (diperankan Tang Jun Sang).

Apa itu sindrom Asperger?

Dilansir dari Healthline, 10 Mei 2019, sindrom Asperger (AS) adalah salah satu kelompok gangguan saraf yang dikenal sebagai gangguan spektrum autisme (ASD).

Sindrom Asperger dianggap berada di ujung spektrum yang ringan. Mereka yang mengalami sindrom Asperger menunjukkan gejala di antaranya:

  • Mengalami kesulitan dengan interaksi sosial
  • Terlibat dalam perilaku berulang
  • Berpegang teguh pada apa yang mereka pikirkan
  • Fokus pada aturan dan rutinitas

Beberapa orang dengan ASD diklasifikasikan sebagai orang yang berfungsi tinggi.

Autisme yang berfungsi tinggi berarti bahwa orang-orang ini tidak memiliki keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif yang tertunda, merupakan ciri khas banyak orang dengan ASD.

Biasanya, individu yang didiagnosis dengan AS memiliki kecerdasan normal atau di atas normal.

Mereka yang mengalami kondisi ini juga dapat bersekolah di sekolah umum dan memiliki pekerjaan.

Meski demikian, AS tidak dapat disembuhkan. Namun, dengan pemeriksaan dan diagnosis serta intervensi dini dapat membantu anak menjalin hubungan sosial, mencapai potensi mereka, dan menjalani kehidupan yang produktif.

Baca juga: 4 Drama Korea yang Batal Tayang karena Tersandung Kontroversi

Gejala sindrom Asperger

Orang dengan AS memiliki gejala yang berbeda-beda, tetapi anak-anak dengan AS seringkali memiliki fokus obsesif pada topik minat yang terbatas.

Anak-anak dengan sindrom Asperger mungkin mengembangkan minat yang sangat besar pada hal-hal seperti jadwal kereta atau dinosaurus. Minat ini bisa menjadi subjek percakapan sepihak dengan teman sebaya dan orang dewasa.

Kemudian, orang dengan AS tidak menyadari upaya orang lain untuk mengubah topik percakapan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com