Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 20 Mei: 5 Negara dengan Kasus Tertinggi | Kasus Pertama Varian India di Zimbabwe

Kompas.com - 20/05/2021, 07:35 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Wakil Presiden Constantino Chiwenga mengatakan, kasus tersebut terdeteksi di antara sekelompok orang di pusat kota Kwekwe, setelah seorang siswa kembali dari India pada 29 April 2021.

Chiwena, yang merangkap sebagai Menteri Kesehatan Zimbabwe, menyebutkan, seluruh pelancong dari negara Asia akan diminta menjalani karantina wajib.

“Orang yang bepergian dari atau transit dari India akan dikenakan karantina wajib di pusat karantina yang ditunjuk dengan biaya sendiri,” ujarnya seperti dikutip dari CNA, Kamis (20/5/2021).

Wisatawan dari India akan menjalani tes Covid-19 setibanya di Zimbabwe, bahkan jika telah diuji di negara asalnya.

Sejauh ini, terdapat 38.595 kasus Covid-19 di Zimbabwe dan 1.583 kematian sejak pandemi terjadi. Adapun 600.579 orang telah menerima vaksin dari China dan India.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Zimbabwe Disebut Resmi Memakai Mata Uang Yuan

Inggris mulai uji coba suntikan penguat vaksin Covid-19

Inggris meluncurkan studi nasional untuk mengeksplorasi keamanan dan efektivitas suntikan penguat dari vaksin virus corona, untuk memperluas perlindungan kekebalan terhadap Covid-19.

Uji coba yang dimulai pada 19 Mei 2021 merekrut hampir 3.000 peserta, dengan melihat tujuh suntikn penguat vaksin yang berbeda.

Melansir CNA, beberapa suntikan tersebut telah disetujui regulator dan digunakan secara luas, sedangkan lainnya masih dalam pengembangan.

Seorang profesor imunologi pediatrik dan penyakit menular di Universitas Southampton Inggris Saul Faust akan memimpin uji coba tersebut.

Vaksin yang dievaluasi antara lain Pfizer, AstraZeneca, Johnson & Johnson, Novavax, Valvena, Moderna, dan CureVac.

Suntikan ketiga akan diberikan kepada orang-orang yang telah menerima dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca, dengan temuan awal diharapkan pada September mendatang.

“Data dari uji klinis pertama di dunia ini akan membantu membentuk rencana program booster kami akhir tahun ini,” ujar Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.

Otoritas negara ini merencanakan kampanye vaksinasi booster sebelum musim dingin, setelah menargetkan imunisasi dengan jadwal dua dosis untuk seluruh populasi orang dewasa pada musim panas.

Pembuat vaksin utama dan beberapa pembuat kebijakan di Amerika Serikat juga menyarankan agar ada suntikan tambahan bahkan vaksin Covid-19 tahunan mungkin diperlukan.

Akan tetapi, beberapa ahli kesehatan global mempertanyakan bukti perlunya melakukan vaksinasi berulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com