Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Semenit Terdapat 2,8 Juta Limbah Masker Sekali Pakai di Bumi

Kompas.com - 11/05/2021, 12:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 meningkatkan penggunaan masker sekali pakai di dunia.

Berdasarkan data dari Worldometers, jumlah kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi telah mencapai 159.490.374 kasus hingga Selasa (11/5/2021) pagi.

Jumlah kasus dan tingkat penularan yang masih tinggi menuntut orang-orang untuk mengenakan masker tiap beraktivitas di luar rumah.

Akibatnya, masker sekali pakai diproduksi besar-besaran untuk melindungi manusia dari serangan virus.

Akan tetapi, jika tidak dibuang dengan benar, limbah masker dapat menjadi ancaman besar bagi kerusakan alam.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Jumlah limbah masker

Dilansir dari The Independent, Sabtu (12/3/2021), studi terbaru memperkirakan, manusia sekarang menggunakan 129 miliar masker wajah setiap bulan di seluruh dunia.

Jika satu bulan terdapat 31 hari, maka penggunaan rata-rata masker sekali pakai sekitar 2,8 juta masker per menit, menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers of Environmental Science and Engineering.

Para peneliti memperingatkan besar volume limbah masker dengan komposisi plastiknya, yang dapat menimbulkan ancaman lingkungan.

Mereka mendesak tindakan untuk mencegah hal ini menjadi masalah plastik berikutnya.

Tidak seperti botol plastik, yang sekitar 25 persennya didaur ulang, tidak ada panduan resmi tentang daur ulang masker, sehingga kemungkinan besar akan dibuang dengan cara yang tidak tepat.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com