Hal itu sebagaimana yang disampaikan pemilik akun Twitter @Hilmi28, Hilmi Firdausi.
"Assalamu’alaikum Pak @jokowi, mhn diklarifikasi ttg oleh2 lebaran Bipang Ambawang karena itu adlh babi panggang yg jelas haram bagi muslim, apa lagi ini Idul Fitri hari raya ummat Islam, tdk elok rasanya. Apakah ini disengaja, atau karena bapak tdk tau? Tks atas jawabannya," twit akun @Hilmi28.
Baca juga: Berikut Bahaya Konsumsi Daging Babi Menurut Para Ahli Gizi
Assalamu’alaikum Pak @jokowi, mhn diklarifikasi ttg oleh2 lebaran Bipang Ambawang karena itu adlh babi panggang yg jelas haram bagi muslim, apa lagi ini Idul Fitri hari raya ummat Islam, tdk elok rasanya. Apakah ini disengaja, atau karena bapak tdk tau? Tks atas jawabannya ?????????????? pic.twitter.com/Kn3jLgFzly
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) May 7, 2021
Namun ada pula yang menganggap bahwa pidato Jokowi tentang bipang Ambawang ini ditujukan untuk umat Kristen dan Katolik menjelang Kenaikan Isa Al Masih yang jatuh pada 13 Mei 2021.
"Ingat selain lebaran tanggal 13 mei hari raya kenaikan Yesus ke Surga, jadi bipang ambawang itu hak kami...," tulis akun @KatolikG.
Baca juga: Bagaimana Kemungkinan Flu Babi Baru G4 Menular pada Manusia?
Temanya kan lebaran...
— Raja Purwa (@BossTemlen) May 7, 2021
Ngapa ada Bipang Ambawang Pak? pic.twitter.com/1JjIf4H7GJ
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfhi pun memberikan klarifikasi.
"Jadi sekali lagi kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam. Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam," jelas Lutfi dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (8/5/2021).
Pernyataan lengkap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bisa disimak dalam video berikut ini.
Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Mempengaruhi Munculnya Jerawat, Apa Saja?
Perlu diketahui, selain Bipang Ambawang, Jokowi juga merekomendasikan makanan khas daerah lain untuk dipesan secara online oleh masyarakat. Apa saja?