Untuk menyatakan dukungan terhadap empat keluarga itu, warga Palestina berkumpul di Sheikh Jarrah selama berhari-hari untuk berbuka puasa bersama.
Aksi dukungan itu dibalas polisi Israel dengan memberlakukan blokade di kawasan pemukiman itu, dan mengancam akan mengusir puluhan warga yang tinggal di Sheikh Jarrah.
Baca juga: Masjid Al-Aqsa, Titik Pertikaian Panjang Palestina-Israel
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat kemarin mendesak Israel untuk membatalkan penggusuran paksa terhadap warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur.
PBB memperingatkan, bahwa tindakan Israel itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
"Kami ingin menekankan bahwa Yerusalem Timur tetap menjadi bagian dari wilayah Palestina yang diduduki, di mana hukum kemanusiaan internasional berlaku," kata Juru Bicara Kantor Hak Asasi PBB Rupert Colville kepada wartawan di Jenewa, Swiss.
Sebelumnya, Israel telah menerima protes dari komunitas internasional atas keputusannya membangun 540 koloni pemukiman di Tepi Barat, Palestina.
Jerman, Inggris, Perancis, Spanyol, dan Italia telah mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki.
Baca juga: Ramadhan di Yerusalem Tahun Ini, 11.000 Orang Tarawih di Masjid Al Aqsa
Diberitakan Kompas.com, Sabtu (8/5/2021), Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, korban luka akibat bentrokan di Masjid Al Aqsa, Jumat (7/5/2021) malam, bertambah menjadi 200 orang.
Bulan Sabit Merah mengatakan kepada CNN, polisi Israel mengenakan perlengkapan anti huru-hara dan melontarkan tembakan peluru karet kepada warga Palestina.
Perlengkapan yang digunakan oleh polisi tersebut membuat sebagian besar korban mengalami cedera.
Sekitar 20 orang yang terluka dirawat di rumah sakit lapangan sementara 88 orang dipindahkan ke rumah sakit.
Video yang tersebar di media sosial menunjukkan, orang-orang melarikan diri ketika suara tembakan terdengar.
Baca juga: Penyebar Hoaks TNI Kirim Tank untuk Penyekatan Mudik Ditangkap, Ini Pengakuannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.