Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi di India Kewalahan Tangani Kerumunan akibat Pemilu

Kompas.com - 03/05/2021, 08:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat di negara bagian Uttar Pradesh, India, tetap melangsungkan pemilihan umum (pemilu) di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang tidak terkendali.

Meskipun ada pembatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19, pertemuan besar kandidat dan pendukungnya tetap digelar.

Melansir Hindustan Times, Senin (3/5/2021), personel polisi kesulitan mengatur kerumunan.

Baca juga: WHO: Situasi di India Bisa Terjadi di Mana Saja

Situasi pemilu

Masih dari Hindustan Times, Mahkamah Agung India pada telah menolak untuk menunda proses penghitungan suara, pada Sabtu (1/5/2021).

Di Uttar Predesh, penghitungan suara sebagian besar disaksikan dari 829 pusat penghitungan suara.

Sekitar 120 juta pemilih berpartisipasi dalam pemungutan suara empat fase yang berakhir pada 29 April 2021 lalu.

Ada 203.050 surat suara yang tersebar di lebih dari 80.000 tempat pemungutan suara.

Komisi Pemilihan Umum Negara (SEC) mengatakan, hasil akhir pemilu akan tersedia setelah Senin (3/5/2021) siang.

"Penghitungan suara telah dimulai di semua pusat setelah menyiapkan bundel surat suara," kata juru bicara SEC, melansir Hindustan Times, Senin.

Dia mengatakan, semua tindakan telah diambil untuk menegakkan protokol Covid-19.

Tidak ada jaga jarak

Masyarakat diizinkan memasuki pusat penghitungan hanya jika dinyatakan negatif Covid-19 dalam 48 jam sebelum dimulainya proses penghitungan suara atau telah mendapat dosis kedua vaksin.

Akan tetapi, protokol jaga jarak fisik dilanggar di sebagian besar pusat penghitungan.

Pelanggaran jarak fisik terjadi di wilayah, seperti di Agra, Kasganj, Etah, Firozabad, dan Aligarh.

Bahkan, di wilayah Etah, pendukung dari dua kandidat sempat berseteru.

Hal ini segera ditangani oleh polisi, yang kemudian berakhir dengan pelarangan prosesi kemenangan.

Baca juga: Gelombang Kedua Virus Corona di India, Infeksi Tertinggi, dan Membeludaknya Layanan Kremasi...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com