Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Polisi Tembaki Pembalap Liar di Jaktim, Ini Kata Kapolres

Kompas.com - 02/05/2021, 11:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video memperlihatkan polisi sedang menembaki sejumlah pelaku aksi balap liar, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh beberapa akun Instagram, salah satunya @agoez_bandz4, pada Jumat (30/5/2021).

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah pelaku balap liar kocar-kacir melarikan diri setelah melihat kehadiran aparat kepolisian.

Mereka menunggangi sepeda motornya di jalan raya dengan kecepatan cukup tinggi dan knalpot yang bising.

Di pinggir jalan, seseorang menenteng senjata dan menembaki bagian ban sepeda motor pelaku aksi.

Terdengar beberapa kali suara letusan dari tembakan tersebut.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Agoez Bandz Official (@agoez_bandz4)

Hingga Minggu (2/5/2021) pagi, video tersebut telah dikomentari lebih dari 400 kali dan diayangkan lebih dari 46.594 kali.

Lantas, seperti apa cerita di balik penembakan itu?

Baca juga: Video Viral Semangka Digoreng, Begini Kata Ahli Gizi

Penjelasan Kapolres

Setelah ditelusuri lebih jauh, lokasi dari kejadian tersebut ternyata berada di Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan pun membenarkan kejadian tersebut.

Ia menjelaskan, penembakan tersebut terjadi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada minggu lalu, tepatnya Sabtu (24/4/2021) dini hari WIB.

Saat itu, pihaknya sedang dalam upaya membubarkan aksi balap liar.

"Iya benar, itu membubarkan balapan liar di TMII yang selalu marak," kata Erwin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/5/2021) pagi.

Akan tetapi, Erwin menegaskan, tembakan yang dilontarkan petugas saat itu hanya menggunakan peluru hampa.

Tidak ada yang menjadi korban dari penertiban tersebut.

"(Yang menembak) hanya 1 orang dan itu menggunakan peluru hampa," ujar dia.

"Beberapa berhasil diamankan karena kebanyakan sudah melarikan diri, setelah itu diedukasi dan dicek knalpot bising serta surat-suratnya, lalu mereka dipulangkan," imbuh Erwin.

Baca juga: Ramai Isu Denjaka Mendarat di Papua Tumpas KKB, Ini Kata Marinir dan TNI AL

Tak kapok meski berkali-kali ditertibkan

Erwin mengungkapkan, pihaknya telah berulang kali membubarkan dan menertibkan aksi balap liar di TMII dengan imbauan-imbauan.

Akan tetapi, upaya itu seakan tak membuahkan hasil lantaran aksi balap liar terus kembali terjadi.

"Balapan liar di TMII selalu marak, kejadiannya diberikan imbauan tapi selalu terulang sehingga kemarin kita dibubarkan, alhamdulillah sekarang sudah tidak ada yang balap liar," ujar dia.

Kendati demikian, Polres Metro Jakarta Timur akan mengupayakan untuk selalu menjaga situasi kondusif melalui patroli dengan skala besar maupun kecil.

Pasalnya, kata Erwin, di semua lokasi memiliki tingkat kerawanan yang sama dari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, tak terkecuali saat bulan Ramadhan seperti saat ini.

"Balap liar sangat meresahkan masyarakat serta membahayakan diri sendiri, hindari perbuatan itu. Jadikan bulan Ramadhan untuk beribadah di dalam meraih pahala sebagai bekal di dunia dan akhirat," tutup dia.

Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Melamun Tabrak Pintu Perlintasan KA di Klaten hingga Patah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com