Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending #MayDay di Hari Buruh Internasional, Apa Harapan Para Buruh?

Kompas.com - 01/05/2021, 12:38 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selamat Hari Buruh! Hari ini, 1 Mei, diperingati sebagai Hari Buruh atau kerap disebut dengan May Day.

Peringatan tahunan Hari Buruh selalu menjadi momentum bagi para buruh untuk mengungkapkan harapan dan aspirasi mereka.  

Tak hanya aksi turun ke jalan, banyak di antaranya meletupkan harapan itu melalui platform media sosial dengan melambungkan tagar #MayDay.

Hingga Sabtu (1/5/2021) siang, tagar itu menjadi salah satu trending topic di Twitter dengan lebih dari 31.000 twit.

Bukan hanya para buruh, tokoh politik, dan public figure saling mengucapkan Selamat Hari Buruh dan harapan mereka.

Baca juga: May Day 2021, Hari Buruh 1 Mei, dan Sejarah Haymarket Riot

Seorang warganet mengucapkan hari buruh kepada para tenaga kesehatan (nakes) yang disebut tengah menanti kabar kapan insentif akan turun.

"Selamat hari Buruh untuk para Nakes yang masih menanti kabar insentif @KemenkesRI. Ingat, nakes juga butuh cuan supaya bisa tetap bekerja. Kasus meningkat, insentif tak lekat. Tolonglah jangan jahat," tulis akun @emerpeee.

Berikutnya, ucapan Hari Buruh juga datang dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

Abdul Halim menuliskan harapannya bagi para pekerja agar selalu diberikan kesehatan hingga semakin produktif.

"Selamat Hari Buruh. Semoga para pekerja senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, semakin produktif, dan sejahtera. Pada hakikatnya manusia adalah pekerja. #MayDay," tulis Abdul Halim.

Kepala Negara, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan ucapan selamat Hari Buruh Internasional melalui akun Twitter-nya, @jokowi.

Dalam unggahannya itu, Jokowi menyebut Hari Buruh Internasional bukan sekadar memperingati momentum di masa lalu.

Baca juga: May Day dan Sejarah Peringatan Hari Buruh...

Tuntutan dan aksi massa

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (1/5/2021), ada dua tuntutan yang disuarakan oleh Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) dalam memperingati Hari Buruh Internasional 2021.

Pertama, menuntut pembatalan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja dan mengusut tuntas semua kasus korupsi.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, aksi massa di Jakarta dalam memperingati Hari Buruh Sedunia akan berpusat di Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

Secara nasional, buruh yang akan turun aksi yaitu sekitar 50.000 orang di 24 provinsi dan 200 kabupaten/kota.

Agenda aksi hari ini itu, yakni menuntut pemerintah mencabut UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 dan segera memberlakukan UMSK (upah minimum sektoral kabupaten/kota) 2021.

KSPI bersama elemen buruh lainnya mengikuti arahan aparat keamanan dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dalam melaksanakan aksi.

Said menyebutkan, peserta aksi telah melakukan tes swab antigen. Ketika melakukan aksi, peserta juga memakai masker, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak.

Baca juga: Mengapa Indonesia Tak Memiliki Partai Buruh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com