Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, dari sejumlah laporan awal penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini juga bukan karena kesalahan manusia mau pun black out atau mati listrik.
"Sudah kami evaluasi dari awal. Saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," kata Yudo, seperti diberitakan Kompas.com.
TNI AL perlu mengangkat badan kapal terlebih dulu untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal selam itu.
Yudo yakin tidak ada kelalaian manusia karena saat proses menyelam sudah melalui semua prosedur yang ada.
Prosedur itu yakni saat menyelam ada laporan penyelaman. Kemudian, terdengar dari sea rider penjejak bahwa KRI Nanggala-402 telah melaksanakan peran persiapan bertempur, menyelam, dan sebagainya.
Terkait keretakan yang dialami KRI Nanggala, Yudo menyebut penyebabnya adalah tenggelamnya kapal yang berada di luar jangkauan kedalaman maksimal.
Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebutkan banyak ranjau China di sekitar lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402, adalah hoaks.
TNI membantah informasi tersebut dan memastikan tidak benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.