Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Ditemukan Ranjau China di Sekitar Lokasi Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Kompas.com - 30/04/2021, 07:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, dari sejumlah laporan awal penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini juga bukan karena kesalahan manusia mau pun black out atau mati listrik.

"Sudah kami evaluasi dari awal. Saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," kata Yudo, seperti diberitakan Kompas.com.

TNI AL perlu mengangkat badan kapal terlebih dulu untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal selam itu.

Yudo yakin tidak ada kelalaian manusia karena saat proses menyelam sudah melalui semua prosedur yang ada.

Prosedur itu yakni saat menyelam ada laporan penyelaman. Kemudian, terdengar dari sea rider penjejak bahwa KRI Nanggala-402 telah melaksanakan peran persiapan bertempur, menyelam, dan sebagainya.

Terkait keretakan yang dialami KRI Nanggala, Yudo menyebut penyebabnya adalah tenggelamnya kapal yang berada di luar jangkauan kedalaman maksimal.

Kesimpulan

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebutkan banyak ranjau China di sekitar lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402, adalah hoaks.

TNI membantah informasi tersebut dan memastikan tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com