KOMPAS.com - Kenapa ya, gigitan nyamuk bikin gatal? Pernahkah hal ini terlintas dalam benak Anda?
Gigitan nyamuk kerap sekali menimbulkan rasa tak nyaman karena menimbulkan efek gatal dan benjolan.
Tak heran, beragam cara dilakukan untuk mengusir serangga bertubuh mungil ini, misalnya menyemprotkan obat atau menggunakan lotion anti nyamuk.
Baca juga: 5 Tanaman yang Dapat Mengusir Nyamuk
Jadi, kenapa bisa bikin gatal dan seringkali menyebabkan bengkak?
Melansir Medical News Today, nyamuk akan menyedot darah sambil menyuntikkan sebagian air liurnya saat mengigit manusia.
Air liur tersebut mengandung antikoagulan dan protein.
Protein merupakan zat asing yang memicu sistem kekebalan tubuh. Untuk melawannya, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin.
Histamin meningkatkan aliran darah dan jumlah sel darah putih di sekitar area yang terkena, yang menyebabkan peradangan atau pembengkakan.
Gigitan nyamuk menyebabkan gatal karena histamin juga mengirimkan sinyal ke saraf di sekitar gigitan.
Terkadang, jika seseorang digigit untuk pertama kali, mereka tidak akan merespons. Hal ini karena tubuh belum merumuskan tanggapan terhadap zat asing.
Beberapa orang mungkin tidak pernah bereaksi terhadap gigitan. Orang lain mungkin menjadi lebih toleran terhadap air liur nyamuk dari waktu ke waktu.
Perlu diketahui, menggaruk area gigitan nyamuk justru akan membuat gatal semakin parah.
Gigitan nyamuk terasa gatal karena peradangan. Alih-alih menghilangkan rasa gatal, menggaruk area yang sudah meradang justru meningkatkan peradangan.
Hal ini membuat area tersebut semakin gatal.
Selain itu, menggaruk juga dapat meningkatkan risiko infeksi jika merusak kulit. Jika area tersebut terinfeksi, akan terasa lebih gatal dan butuh waktu lebih lama untuk sembuh.
Baca juga: Benarkah Nyamuk Lebih Tertarik pada Orang dengan Golongan Darah O?