Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat 19-20 April 2021

Kompas.com - 18/04/2021, 20:20 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa siklon tropis Surigae terpantau di Samudra Pasifik.

Disebutkan salah satu dampaknya mengakibatkan peningkatan gelombang tinggi yang mencapai 4-6 meter di Samudra Pasifik utara Halmahera dan gelombang setinggi 2,5-4 meter di Perairan Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.

Baca juga: Dampak Siklon Tropis Surigae bagi Cuaca di Indonesia dan Imbauan BMKG

Gelombang tinggi

Dampak lainnya juga mempengaruhi pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

Adapun kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, dan perairan utara Halmahera.

Gelombang tinggi diprediksi terjadi hingga 19 April 2021 pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Siklon Surigae Berkembang Jadi Super Taifun, Apa Dampak ke Indonesia?

Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi 1,25-2,5 meter:

  • Perairan utara Sabang
  • Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai
  • Perairan Pulau Enggano-Bengkulu
  • Perairan Barat Lampung
  • Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu
  • Teluk Lampung bagian selatan
  • Selat Sunda bagian barat dan selatan
  • Perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba
  • Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan
  • Selat Sumba bagian barat
  • Perairan selatan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte
  • Laut Sawu bagian selatan
  • Samudra Hindia selatan Bali hingg Nusa Tenggara Timur
  • Laut Natuna
  • Selat Karimata bagian utara
  • Selat Makassar bagian utara
  • Laut Sulawesi
  • Perairan utara Sulawesi
  • Laut Maluku
  • Perairan Kepulauan Sitaro
  • Perairan Bitung-Likupang
  • Perairan selatan Sulawesi Utara
  • Perairan barat da utara Kepulauan Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Perairan Manokwari-Pulau Biak
  • Perairan Jayapura-Sarmi
  • Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua
  • Laut Banda bagian barat
  • Perairan selatan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar
  • Perairan selatan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru
  • Laut Arafuru. 

Baca juga: Waspada Siklon Tropis Surigae, Apa Dampaknya ke Wilayah Indonesia?

Sedangkan, wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang setinggi 2,5-4 meter antara lain

  • Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa
  • Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud
  • Samudra Pasifik utara Papua Barat

Adapun gelombang setinggi 6 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera.

Selain itu, BMKG memperingatkan agar moda transportasi laut waspada, dengan:

  • Perahu nelayan waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter
  • Kapal Tongkang waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter
  • Kapal Ferry waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter
  • Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter. 

Baca juga: Daftar Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Banjir Akhir Pekan Ini

Peringatan dini cuaca

BMKG juga memperingatkan sejumlah daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai hujan kilat/petir dan angin kencang hingga 20 April mendatang.

Berikut daftar wilayahnya:

Hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang

18 April 2021

  • Aceh
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Baca juga: Hari Kartini ala Semarang Doll Lovers, Menyuguhkan Boneka dalam Balutan Kebaya Etnik

19 April 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com