Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Semur Daging Aman Dikonsumsi Saat Buka Puasa?

Kompas.com - 13/04/2021, 18:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semur daging adalah salah satu menu yang lezat bagi masyarakat Indonesia.

Sajiannya juga kerap menjadi salah satu alternatif menu berbuka puasa. Semur daging bisa disantap bersama nasi kuning nasi uduk, maupun nasi putih hangat.

Apakah semur daging aman dikonsumsi saat buka puasa?

Baca juga: Video Viral Mahasiswa Tetap Tenang meski Terjadi Gempa, Ini Ceritanya

Kebutuhan tubuh

Dokter spesialis gizi klinik Inge Permadhi mengatakan saat puasa sebenarnya seseorang hanya menghilangkan jatah makan satu kali, yaitu makan siang.

Sehingga dia menyarankan kepada pasien-pasiennya untuk memindahkan sebagian jatah makan siang ke sahur dan sebagian lagi ke buka puasa. Jadi jumlahnya tetap sama.

Sebelum menjawab mengenai semur daging, dia menjelaskan apa saja yang harus dikonsumsi tubuh.

"100 persen dari kebutuhan manusia dibagi menjadi 50-60 persen berupa karbohidrat, 15-20 persen protein, dan sisanya lemak," kata Inge pada Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Kebutuhan karbohidrat bisa diperoleh dari nasi, bubur, kolak, dan lain-lain. Sedangkan protein bisa didapatkan dari ayam, ikan, daging.

Namun pada daging tidak hanya ada protein, tapi ada lemak nabati juga.

"Jadi sebenarnya jika kita mengonsumsi lemak kebutuhan dari protein dan lemak yang dibutuhkan tubuh sudah dilengkapi," tuturnya.

Terkait semur daging menurutnya tetap aman dikonsumsi.

"Semur daging adalah bagian dari lauk hewani. Jadi silakan saja untuk dikonsumsi," ungkap Inge.

Baca juga: Resep Semur Daging Tetelan, Kuahnya Pakai Bumbu Keluak

Kalori

Lalu berapa persen kebutuhannya? Menurut Inge, untuk semur daging bisa mencapai 15-20 persen dari kebutuhan total.

Kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda. Kebutuhan kalori laki-laki dan perempuan berbeda, anak-anak dan dewasa berbeda, ibu hamil berbeda, dan seterusnya.

Dia mencontohkan, jika kebutuhannya 2.000 kalori, lalu diambil 20 persen, artinya konsumsi semur dagingnya 100 gram.

Kemudian, dia mencontohkan 100 gram kurang lebih seperti setengah dari steak, karena steak yang dijual biasanya besarnya 200 gram.

Inge mengingatkan untuk tidak hanya mengonsumsi daging, tapi juga dibarengi dengan sayur, buah, dan lainnya.

Selain itu protein tidak hanya bisa didapat dari daging, tapi juga ayam, ikan, dan putih telur.

Dia mengingatkan juga untuk jangan mengambil daging yang terlalu banyak lemaknya.

"Jadi kita mengonsumsi bahan makanan sumber, tapi bahan makanan sumber yang sehat," jelasnya.

Baca juga: Panduan Berpuasa bagi Penderita Diabetes dan Rekomendasi Menu Makanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com