Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral ASI Perah untuk Campuran Air Mandi Bayi, Bolehkah?

Kompas.com - 08/04/2021, 13:38 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di media sosial TikTok, viral sebuah video yang menginformasikan untuk tak membuang Air Susu Ibu perah (ASIP) yang tidak terpakai karena bisa dimanfaatkan untuk campuran air mandi bayi.

Berikut narasi dalam video yang dibagikan akun @Vivihuangggg.

"Lupa simpan ASI di kulkas? Jangan dibuang ya moms! Bisa buat mandi si kecil. Iya ternyata memandikan anak dengan ASI memilii segudang manfaat loh!
1 mengatasi ruam popok dan iritas kulit
2. Menyembuhkan luka dan gigitan serangga
3. Mengobati psoriasis, eksim, dan cradle cap
4. Melembabkan kulit kering dan mengurangi gatal
5. Menyembuhkan bintik-bintik
Dicoba yuks moms!".

@vivihuangggg

Udah pada tahu belum moms?????? #tipsASI #fyp #newmom #momoftiktok #tiktokmom #ibumenyusui #samasamabelajar

? original sound - _jamesadam_

Hingga Kamis (8/4/2021) siang, unggahan itu disukai lebih dari 104.000 orang, dengan lebih dari 1.800 komentar, dan dibagikan ulang lebih dari 3.932 kali.

Beragam komentar muncul terkait unggahan itu. Ada yang menganggap ASI akan menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Namun, ada yang membantahnya dan mengatakan hal itu tidak benar. 

"Sedih liat komennya yg masih percaya mitos2. ASI gak tajam ya buibu, ASI itu cairan ciptaann tuhan yg paling aman dan banyak manfaatnya," tulis akun Sarahma 2907.

Ada pula yang mempertanyakan, bolehkah menggunakan ASI untuk campuran air mandi seperti dalam video tersebut?

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (8/4/2021), Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar, mengatakan, hal tersebut bisa dilakukan.

"Jadi praktik menggunakan ASIP buat dicampurkan ke dalam air mandi si kecil boleh saja dilakukan," kata Nia.

Membantu mengatasi masalah kulit pada anak

Nia mengatakan, hal tersebut boleh dilakukan karena di dalam ASI terdapat kandungan yang baik untuk kulit.

"Bahkan beberapa pakar kesehatan mengatakan kandungan ASI yang dipakai campuran air mandi anak bisa membantu mengatasi masalah kulit pada anak seperti eksim, ruam popok, kulit kering dan sebagainya," ujar Nia.

Ia menyebutkan, bagi ibu yang ingin memandikan anak dengan campuran ASIP, bisa memerah ASI dalam 1 cangkir kecil, kemudian mencampurnya pada air mandi. 

"Tapi kalau ibu yang punya stok berlebih ya bisa mengambil stok yang sudah lama dan belum terpakai," ujar Nia.

Mengenai anggapan bahwa ASI bisa menyebabkan kulit merah atau bentol-bentol, adalah mitos. 

"Karena kalau ASI bikin kulit merah, di lambung dan pencernaan apa enggak lebih bahaya efeknya?" ujar dia.

Ia mengatakan, biasanya kemerahan yang terjadi pada kulit bayi timbul karena alergi terhadap makanan yang dikonsumsi ibu.

Misalnya, ibu terlalu banyak mengonsumsi produk susu sapi dan turunannya.

Atau, ada pula bayi yang mengalami alergi karena sang ibu mengonsumsi kacang-kacangan maupun seafood yang menyebabkan mereka alergi hingga kemerahan pada kulit.

Jika hal ini terjadi karena penyebab di atas, maka ibu perlu menghentikan konsumsi bahan-bahan makanan tersebut.

ASI perah

Nia mengatakan, ada tren saat ini, para ibu mengumpulkan stok ASI perah. Menyediakan stok ini belum tentu diperlukan. 

"Ini tidak salah, tetapi bisa jadi belum tentu perlu. Karena sebenarnya tidak semua bayi perlu minum ASI perahan," ujar Nia.

Ibu rumah tangga yang selalu bersama anak sepanjang waktu dan tidak bekerja di luar rumah, misalnya, tidak perlu mengumpulkan ASI perah.

"Cukup susui saja si kecil karena tentunya menyusui itu lebih dari sekedar memberikan ASI," kata dia.

Sementara, bagi ibu yang tetap ingin menyediakan stok ASI perah, bisa melakukannya di sela waktu tidur si kecil.

Bagi ibu bekerja, bisa menyetok ASI perah pada masa cuti melahirkan.  

Nia mengatakan, ada sejumlah tata cara dalam menyimpan ASIP:

1. ASI yang baru saja diperah

Jika disimpan di suhu ruangan, maka untuk kolostrum yang biasanya muncul pada hari ke-5 pada penyimpanan suhu kurang dari 25 derajat celcius bisa bertahan 12-24 jam.

Jika disimpan di lemari es, maka untuk kolostrum bisa disimpan selama 3-8 hari dengan suhu 0-4 derajat celcius.

Jika disimpan di freezer, maka untuk kolostrum bisa disimpan 2 minggu.

Adapun untuk ASI matang: 24 jam dalam suhu 15 derajat celcius, 10 jam dalam suhu 19-22 derajat celius, 4-6 jam dalam suhu 25 derajat celcius

Jika ASI matang disimpan dalam lemari es, jangan disimpan di bagian pintu, tetapi bagian paling belakang lemari es atau kulkas di mana lokasi paling dingin dan tidak terpengaruh perubahan suhu.

Untuk ASI matang juga bisa disimpan di freezer selama 3-4 bulan di freezer yang terpisah dari lemari es atau kulkas

Sedangkan untuk freezer khusus yang sangat dingin hingga kurang dari 18 derajat bisa disimpan 6-12 bulan.

2. ASIP beku dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan

ASIP beku yang dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan sebaiknya digunakan tidak lebih dari 4 jam ketika berada pada suhu ruangan.

Jika ASIP beku dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan, bisa digunakan sampai 24 jam jika disimpan pada lemari es.

Kemudian diimbau untuk tidak memasukkan kembali ke freezer, ASIP beku yang dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan.

3. ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat

Pada suhu ruang ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat sebaiknya diminum sekaligus

Untuk ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat yang kemudian disimpan dalam lemari es bisa disimpan selama 4 jam atau sampai jadwal minum ASIP berikutnya

ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat dilarang dimasukkan kembali ke freezer

4. ASIP yang sudah mulai diminum bayi dari botol yang sama

Sisa yang tidak dihabiskan harus dibuang jika berada di suhu ruang.

ASIP yang sudah mulai diminum bayi dari botol yang sama sebaiknya juga tidak disimpan kembali ke lemari es atau frezeer (dibuang).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com