Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral ASI Perah untuk Campuran Air Mandi Bayi, Bolehkah?

Berikut narasi dalam video yang dibagikan akun @Vivihuangggg.

"Lupa simpan ASI di kulkas? Jangan dibuang ya moms! Bisa buat mandi si kecil. Iya ternyata memandikan anak dengan ASI memilii segudang manfaat loh!
1 mengatasi ruam popok dan iritas kulit
2. Menyembuhkan luka dan gigitan serangga
3. Mengobati psoriasis, eksim, dan cradle cap
4. Melembabkan kulit kering dan mengurangi gatal
5. Menyembuhkan bintik-bintik
Dicoba yuks moms!".

Beragam komentar muncul terkait unggahan itu. Ada yang menganggap ASI akan menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Namun, ada yang membantahnya dan mengatakan hal itu tidak benar. 

"Sedih liat komennya yg masih percaya mitos2. ASI gak tajam ya buibu, ASI itu cairan ciptaann tuhan yg paling aman dan banyak manfaatnya," tulis akun Sarahma 2907.

Ada pula yang mempertanyakan, bolehkah menggunakan ASI untuk campuran air mandi seperti dalam video tersebut?

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (8/4/2021), Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar, mengatakan, hal tersebut bisa dilakukan.

"Jadi praktik menggunakan ASIP buat dicampurkan ke dalam air mandi si kecil boleh saja dilakukan," kata Nia.

Membantu mengatasi masalah kulit pada anak

Nia mengatakan, hal tersebut boleh dilakukan karena di dalam ASI terdapat kandungan yang baik untuk kulit.

"Bahkan beberapa pakar kesehatan mengatakan kandungan ASI yang dipakai campuran air mandi anak bisa membantu mengatasi masalah kulit pada anak seperti eksim, ruam popok, kulit kering dan sebagainya," ujar Nia.

Ia menyebutkan, bagi ibu yang ingin memandikan anak dengan campuran ASIP, bisa memerah ASI dalam 1 cangkir kecil, kemudian mencampurnya pada air mandi. 

"Tapi kalau ibu yang punya stok berlebih ya bisa mengambil stok yang sudah lama dan belum terpakai," ujar Nia.

Mengenai anggapan bahwa ASI bisa menyebabkan kulit merah atau bentol-bentol, adalah mitos. 

"Karena kalau ASI bikin kulit merah, di lambung dan pencernaan apa enggak lebih bahaya efeknya?" ujar dia.

Ia mengatakan, biasanya kemerahan yang terjadi pada kulit bayi timbul karena alergi terhadap makanan yang dikonsumsi ibu.

Misalnya, ibu terlalu banyak mengonsumsi produk susu sapi dan turunannya.

Atau, ada pula bayi yang mengalami alergi karena sang ibu mengonsumsi kacang-kacangan maupun seafood yang menyebabkan mereka alergi hingga kemerahan pada kulit.

Jika hal ini terjadi karena penyebab di atas, maka ibu perlu menghentikan konsumsi bahan-bahan makanan tersebut.

ASI perah

Nia mengatakan, ada tren saat ini, para ibu mengumpulkan stok ASI perah. Menyediakan stok ini belum tentu diperlukan. 

"Ini tidak salah, tetapi bisa jadi belum tentu perlu. Karena sebenarnya tidak semua bayi perlu minum ASI perahan," ujar Nia.

Ibu rumah tangga yang selalu bersama anak sepanjang waktu dan tidak bekerja di luar rumah, misalnya, tidak perlu mengumpulkan ASI perah.

"Cukup susui saja si kecil karena tentunya menyusui itu lebih dari sekedar memberikan ASI," kata dia.

Sementara, bagi ibu yang tetap ingin menyediakan stok ASI perah, bisa melakukannya di sela waktu tidur si kecil.

Bagi ibu bekerja, bisa menyetok ASI perah pada masa cuti melahirkan.  

Nia mengatakan, ada sejumlah tata cara dalam menyimpan ASIP:

1. ASI yang baru saja diperah

Jika disimpan di suhu ruangan, maka untuk kolostrum yang biasanya muncul pada hari ke-5 pada penyimpanan suhu kurang dari 25 derajat celcius bisa bertahan 12-24 jam.

Jika disimpan di lemari es, maka untuk kolostrum bisa disimpan selama 3-8 hari dengan suhu 0-4 derajat celcius.

Jika disimpan di freezer, maka untuk kolostrum bisa disimpan 2 minggu.

Adapun untuk ASI matang: 24 jam dalam suhu 15 derajat celcius, 10 jam dalam suhu 19-22 derajat celius, 4-6 jam dalam suhu 25 derajat celcius

Jika ASI matang disimpan dalam lemari es, jangan disimpan di bagian pintu, tetapi bagian paling belakang lemari es atau kulkas di mana lokasi paling dingin dan tidak terpengaruh perubahan suhu.

Untuk ASI matang juga bisa disimpan di freezer selama 3-4 bulan di freezer yang terpisah dari lemari es atau kulkas

Sedangkan untuk freezer khusus yang sangat dingin hingga kurang dari 18 derajat bisa disimpan 6-12 bulan.

2. ASIP beku dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan

ASIP beku yang dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan sebaiknya digunakan tidak lebih dari 4 jam ketika berada pada suhu ruangan.

Jika ASIP beku dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan, bisa digunakan sampai 24 jam jika disimpan pada lemari es.

Kemudian diimbau untuk tidak memasukkan kembali ke freezer, ASIP beku yang dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan.

3. ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat

Pada suhu ruang ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat sebaiknya diminum sekaligus

Untuk ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat yang kemudian disimpan dalam lemari es bisa disimpan selama 4 jam atau sampai jadwal minum ASIP berikutnya

ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat dilarang dimasukkan kembali ke freezer

4. ASIP yang sudah mulai diminum bayi dari botol yang sama

Sisa yang tidak dihabiskan harus dibuang jika berada di suhu ruang.

ASIP yang sudah mulai diminum bayi dari botol yang sama sebaiknya juga tidak disimpan kembali ke lemari es atau frezeer (dibuang).

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/08/133800465/video-viral-asi-perah-untuk-campuran-air-mandi-bayi-bolehkah-

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke