KOMPAS.com - Bagi sebagian besar wanita, memasuki usia 40 adalah tantangan tersendiri. Karena di usia ini, tubuh seakan mengendur dan berat badan terus meningkat tanpa pernah tahu akibat asupan apa atau pola makan salah yang mana.
Kecenderungan tubuh untuk menimbun lemak ini sering dikaitkan dengan proses metabolisme yang semakin melambat akibat usia.
Hingga akhirnya banyak yang menyimpulkan, bahwa diet di usia 40 tahun ke atas adalah usaha yang sia-sia.
Faktor yang bisa menyebabkan penambahan berat badan di usia 40 tahun ke atas sangat banyak.
Dikutip dari Washington Post, salah satunya adalah karena kita kehilangan massa otot sekitar 1 persen setiap tahunnya. Hal ini dikemukakan oleh Donald D. Hensrud dari Mayo Clinic College of Medicine.
Massa otot yang hilang ini mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh kita, yaitu dalam proses membakar kalori sewaktu kita beristirahat. Semakin menurun kecepatan metabolisme, semakin berkurang pula jumlah kalori yang dibakar.
Meskipun begitu, perihal diet atau usaha menurunkan berat badan setelah usia 40 tahun bukanlah hal yang mustahil.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bisa Memperlambat Metabolisme Tubuh
Tips berikut, bisa memandu Anda menurunkan berat badan dengan aman dan nyaman di usia 40 tahun.
1. Jangan memaksakan diet ketat
Di usia 40 tahun, jangan melakukan diet ketat yang menggunakan jalan instan. Diet ketat hanya akan membuat Anda menderita kelaparan dan justru bisa menambah berat badan secara cepat.
Ketika Anda secara tiba-tiba mengurangi porsi makan harian, tubuh justru akan terpancing masuk ke mode survival, yaitu seluruh asupan makanan akan disimpan menjadi lemak ketimbang dibakar menjadi kalori.
Jadi kurangilah porsi makanan sedikit demi sedikit. Perhatikan selalu bahwa tubuh harus dipasok nutrisi lengkap agar proses metabolisme tak semakin terganggu.
Diet untuk usia 40 tahun adalah diet yang menempuh jalan panjang. Harus dilakukan secara pelan, disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Baca juga: 5 Kesalahan Diet Rendah Karbohidrat yang Bikin Hasilnya Tak Optimal
2. Perbanyak buah dan sayur
Perbanyak asupan buah dan sayur setiap hari. Selain bisa digunakan untuk menahan lapar, buah dan sayur memberi banyak nutrisi tanpa kandungan kalori dan lemak berlebih layaknya daging.
3. Kurangi sajian goreng-gorengan
Usia 40 adalah usia dimana Anda harus lebih mendengarkan alarm tubuh.
Hindari sajian yang beresiko seperti makanan yang melalui proses digoreng menggunakan banyak minyak. Karena di situlah sarang lemak berada.
Sebaiknya, olah sajian melalui proses kukus, panggang atau bakar.
4. Tinggalkan minuman dengan kadar gula berlebih
Kopi, teh, coklat dan minuman bersoda, adalah ragam minuman yang tinggi kadar gulanya.
Di usia 40 tahun, sebaiknya tinggalkan minuman-minuman beresiko tersebut. Sebagai gantinya, perbanyaklah minum air mineral yang menyehatkan.
Baca juga: Kadar Gula Darah Tinggi Memperburuk Infeksi Covid-19
5. Perbaiki pola tidur
Berbagai faktor bisa mengacaukan pola tidur Anda. Padahal pola tidur yang kacau justru bisa membuat Anda bertambah gemuk hari demi hari.
Jadi apapun penyebab insomnia yang ada, cobalah atasi dengan bantuan medis agar akhirnya Anda bisa memperoleh kualitas tidur yang maksimal.
6. Kembangkan massa otot
Makin banyak massa otot, maka makin banyak pula lemak yang terbakar. Jadi rutinlah melakukan olah raga untuk mengembangkan massa otot.
Anda bisa pergi ke pusat kebugaran untuk melakukan kardio juga latihan fisik menggunakan beban.
Jika tak ada cukup banyak waktu untuk melangkah ke fitness center, Anda tetap bisa melakukannya di rumah dengan alat-alat sederhana yang aman.
Baca juga: 4 Alasan Telur Jadi Menu Andalan Diet DEBM
7. Konsumsi teh hijau
Untuk mendukung program diet Anda, konsumsilah teh hijau secara rutin setiap hari.
Teh hijau terbukti bisa mendorong proses metabolisme Anda. Selain itu, teh hijau juga bisa membantu tubuh membakar lemak lebih banyak.
8. Cek tiroid Anda
Ketika sudah menjaga pola makan, pola tidur, dan melakukan olahraga rutin namun berat badan tak kunjung berkurang, mungkin ini saatnya Anda pergi ke medis untuk melakukan pengecekan pada kelenjar tiroid Anda.
Kelenjar tiroid yang tak bekerja maksimal bisa menyebabkan kelelahan, depresi, sakit pada otot dan persendian.
Hal tersebut, bisa bermuara pada pertambahan berat badan.
Baca juga: Waspadai, Gangguan Tiroid Bisa Memicu Depresi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.