Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ikut 16 Gelombang Prakerja Masih Belum Lolos, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 31/03/2021, 18:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hasil seleksi program Kartu Prakerja gelombang 16 sudah mulai diumumkan Rabu (31/3/2021) pukul 12.00 WIB.

Adapun kuota penerima yang dibuka untuk gelombang 16 ini hanya sebanyak 300.000 NIK saja.

Hal ini karena gelombang 16 merupakan gelombang terakhir di semester 1 tahun 2021.

Baca juga: Prakerja Gelombang 16 Sudah Diumumkan, Bagaimana dengan Gelombang 17?

Pengelola Prakerja mengatakan, sebanyak 2,4 juta orang telah direkrut dari gelombang 12-15. Target semester 1 sendiri adalah 2,7 juta orang.

Dengan kuota 300.000 orang di gelombang 16, maka target rekrutmen Kartu Prakerja yang dicanangkan Pengelola telah terpenuhi.

Masih banyak yang belum lolos

Kendati Pengelola Prakerja sudah mencapai target rekrutmen yang dicanangkan untuk semester 1 pada 2021, namun masih banyak orang yang mengaku belum berhasil lolos seleksi Prakerja.

Mereka mengungkapkan kegagalan mendapatkan program tersebut di kolom komentar unggahan akun Instagram resmi Prakerja, prakerja.go.id, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Cara Cek Hasil Seleksi Prakerja 2021

Berikut beberapa komentar dari warganet:

"Udah 5X gak lolos2," tulis akun ibgsrhd99

"YG MASIH GAGAL MANA SUARA NYAA," tulis akun rahmadarrahmad.

"Yang gagal dr 1-16 mn suaranya..," tulis akun miladebrita15.

"tolong di filter dong. yang dah dari tahun lalu ga lolos2 diberikan kesempatan lolos. kasian loh mereka berharap banget biar bisa lolos. berikesempatan di beriantrian awal karena udah sampe 16gel masa iya ga lolos lolos," tulis akun yast19.

Baca juga: Ingin Dapat Bantuan Modal Usaha Rp 3,5 Juta dari Kemensos? Ini Syaratnya...

Apa yang menyebabkan tidak lolos seleksi Prakerja?

Tangkapan layar komentar warganet yang tidak lolos Prakerja gelombang 16.Screenshot Instagram prakerja.go.id, Rabu (31/3/2021) Tangkapan layar komentar warganet yang tidak lolos Prakerja gelombang 16.
Mengutip Kompas.com, Kamis (25/3/2021) terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang tidak lolos seleksi Prakerja, berikut daftarnya:

1. Kesalahan NIK

Seleksi penerima Kartu Prakerja mengandalkan basis data kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Oleh karena itu, data yang dimasukkan harus benar-benar sesuai.

Kesalahan atau salah ketik pada pengisian NIK dapat menyebabkan data tidak bisa terverifikasi oleh sistem.

Baca juga: Ramai soal Gambar Lonceng di Halaman Dashboard Kartu Prakerja, Apa Itu?

3. Jumlah pendaftar melebihi kuota

Kegagalan mendapatkan Kartu Prakerja juga dapat diakibatkan banyaknya jumlah pendaftar dibandingkan peserta yang diterima pada setiap gelombang.

Diketahui, program Kartu Prakerja ditargetkan dapat menjaring 2,7 orang penerima, yang kuotanya dibagi menjadi beberapa gelombang seleksi.

Untuk gelombang 16, kuota yang tersedia adalah sebanyak 300.000 NIK. Sedangkan pada gelombang 12-15, kuota masing-masing gelombang adalah sebanyak 600.000 NIK.

Baca juga: Viral, Video Pembongkaran Chip KTP Elektronik yang Disebutkan Dapat Melacak Seseorang, Ini Penjelasan Dukcapil

3. Termasuk daftar terlarang

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020, terdapat beberapa golongan yang tidak berhak mendapatkan Kartu Prakerja.

Mereka yang termasuk golongan terlarang adalah pejabat negara, pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, polisi, Kepala Desa beserta perangkatnya, dan direksi hingga dewan pengawas BUMN atau BUMD.

Baca juga: Golongan yang Tidak Bisa Daftar Kartu Prakerja, Apa Saja?

4. Penerima bansos

Pendaftar juga dipastikan tidak akan lolos Kartu Prakerja apabila telah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) maupun bantuan upah gaji dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Sebab, sejak Indonesia terdampak pandemi corona, pelaksanaan Kartu Prakerja yang semula difokuskan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) berubah menjadi semi-bansos.

Lebih lanjut, penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak bisa mendaftar Kartu Prakerja.

Baca juga: Catat, Mereka yang Anggota Keluarganya Telah Menerima Bansos Tidak Dapat Menjadi Peserta Prakerja!

Jika penerima nekat mendaftar, maka sistem penyeleksian akan secara otomatis menolak NIK milik mereka.

 

5. Dua anggota keluarga sudah lolos

Berdasarkan situs resmi Prakerja.go.id, dalam 1 (satu) Kartu Keluarga hanya diperbolehkan maksimal 2 (dua) NIK yang menjadi Penerima Kartu Prakerja.

Jika sudah ada 2 (dua) anggota keluarga yang menjadi penerima Kartu Prakerja, maka pendaftar berikutnya akan tertolak.

Baca juga: Ramai Penggunaan KTP Elektronik yang Masih Difotokopi, Ini Penjelasan Dukcapil

Tentang peserta yang di-blacklist

Mengutip Kompas.com, 29 September 2020, Head of Communication Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengatakan, mereka yang sebelumnya lolos seleksi Prakerja tapi tidak segera membeli pelatihan, maka status kepesertaan akan "dicabut" atau "di-blacklist".

Sesuai ketentuan, penerima Kartu Prakerja wajib membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah ditetapkan sebagai penerima Prakerja.

Bila penerima Kartu Prakerja tidak membeli pelatihan pertama dalam batas waktu yang telah ditentukan, maka kepesertaannya akan dicabut.

Mereka yang kepesertaannya dicabut, dipastikan masuk dalam blacklist atau daftar hitam, dan tidak bisa mendaftar Kartu Prakerja lagi.

Baca juga: Bukan Penerima Bansos tapi Gagal Daftar Prakerja? Hubungi Nomor Ini

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Golongan yang Tidak Bisa Daftar kartu Prakerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com