"Belum ada bukti bahwa virus corona menyebar lewat ASI," kata Ozge.
Maka, untuk saat ini bayi boleh mendapat ASI meski ibu dinyatakan positif Covid-19.
“Dan ketika kami melihat buktinya, kami tidak menemukan virus tiruan yang diisolasi dalam ASI. Jadi sangat tidak mungkin virus tersebut akan ditularkan langsung melalui ASI," imbuh Ozge.
Yang menjadi catatan, meski ASI tidak menularkan virus, tetapi virus dapat menyebar melalui droplet hidung dan mulut.
Solusinya, ibu menyusui dapat menggunakan masker ketika memberi ASI pada bayi.
"Kita menyarankan ibu tetap menjaga bayi bersamanya, ASI, berada di ruang yang sama, lakukan kontak kulit bahkan jika terinfeksi Covid-19," jelas Ozge.
Baca juga: Studi: Antibodi Virus Corona Ditemukan pada ASI
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, ibu hamil memiliki tingkat risiko yang sama dengan orang dewasa lainnya. Termasuk mengalami gejala long covid.
Long covid adalah kondisi di mana seseorang telah dinyatakan sembuh dari virus corona, tetapi masih mengalami gejalanya dengan jangka waktu lama.
Janet menjelaskan bahwa gejala jangka panjang ini bisa datang dan pergi dari 2 sampai 6 bulan.
Gejala yang muncul, seperti kelelahan, beberapa gangguan kognitif, kesulitan tidur, kecemasan, depresi, napas pendek, dan macam-macam.
Ini sangat penting untuk disoroti, karena sistem kesehatan di seluruh dunia sedang mengalami tekanan saat ini.
Janet mengatakan kejadian ibu yang mengalami long covid jarang terjadi. Maka yang dapat dilakukan adalah memperketat protokol kesehatan.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar ibu dengan long covid untuk lebih sering mengunjungi dan berkonsultasi dengan layanan kesehatan.
Baca juga: Millen Cyrus dan Bahaya Sabu bagi Fisik dan Mental Penggunanya...