Sebagian sudah dipulangkan setelah mengalami luka ringan.
Baca juga: Kronologi Ledakan di Gereja Katedral, Pelaku Naik Motor dan Ledakkan Diri
Kapolda Sulawesi Selatan Kapolda Irjen Merdisyam menyebutkan, ledakan tersebut memiliki daya ledak tinggi atau high explosive.
Hal itu terlihat dari dampak yang ditimbulkan, seperti kerusakan pintu gerbang gereja dan kendaraan-kendaraan di sekitarnya, serta pecahnya kaca hotel di sekitar gereja.
"Itu jenis ledakan high explosive. Kerusakan terjadi di gereja. Hanya pintu gerbang dan beberapa kendaraan," kata Merdisyam dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu (28/3/2021).
Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Sigit Listyo menyampaikan, ledakan diduga merupakan pengeboman bunuh diri yang menggunakan jenis bom panci.
"Ledakan yang terjadi, suicide bomb dengan menggunakan jenis bom panci," kata Listyo.
Listyo yang juga langsung terbang ke Makassar pada hari kemarin memaparkan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pihaknya, pelaku diketahui merupakan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Mereka terafiliasi dengan teroris yang melakukan bunuh diri di Jolo, Filipina, tiga tahun yang lalu.
"Jadi mereka (pelaku) adalah bagian dari pengungkapan beberapa waktu lalu, kurang lebih 20 orang kelompok JAD. Mereka bagian dari itu. Inisial serta data-datanya sudah kita cocokkan," ujar Listyo Sigit.
Polri telah mengantongi inisial pelaku.
Baca juga: 5 Pernyataan Kapolri Soal Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Presiden Joko Widodo menyesalkan dan mengutuk aksi terorisme ini.
Melalui akun Instagram @jokowi, ia mengunggah pernyataannya.
"Saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," kata Jokowi.
Jokowi menekankan, terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak berkaitan dengan agama apa pun.
"Semua ajaran agama menolak terorisme, apa pun alasannya," ujar Jokowi.
Ia meminta masyarakat turut memerangi radikalisme dan mengimbau masyarakat tetap tenang menjalani kegiatan ibadah karena negara menjamin keamanan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.