Pemerintah Thailand sebenarnya telah mencadangkan 61 juta dosis vaksin untuk populasinya.
Baca juga: 8 Negara Eropa Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Kemenkes: RI Tetap Pakai
Austria pada Senin (8/3/2021) menjadi negara pertama yang menangguhkan penyuntikan vaksin virus corona AstraZeneca.
Hal itu setelah adanya perawat berusia 49 tahun yang meninggal akibat pembekuan darah yang parah, beberapa hari setelah disuntik vaksin corona tersebut.
Namun, pada Rabu (10/3/2021), EMA menyampaikan, penyelidikan awal menunjukkan kasus kematian perawat tersebut tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Termasuk Indonesia, Ini 13 Negara yang Tangguhkan Vaksin AstraZeneca
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov menyatakan, penangguhan sementara vaksin AstraZeneca sampai ada pernyataan tertulis dari European Medicines Agency bahwa itu aman.
"Sampai semua keraguan hilang dan tidak ada jaminan dari para ahli itu (AstraZeneca) tidak menimbulkan risiko bagi manusia, imunisasi dengan vaksin ini di negara kita akan dihentikan," kata dia, Jumat (12/3/2021).
Keempat negara ini menangguhkan penyuntikan batch vaksin AstraZeneca yang sama dengan Austria, yaitu ABV5300.
Dikutip dari CNBC (15/3/2021), pada hari Senin, pemerintah Jerman mengatakan akan menangguhkan penggunaannya, dengan regulator vaksin, Institut Paul Ehrlich, menyerukan penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Australia Tetap Yakin dengan Vaksin AstraZeneca
Meski sejumlah negara melakukan penangguhan, Inggris masih melanjutkan penyuntikan vaksin AstraZeneca.
Kepala Keamanan Vaksin Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) Dr Phil Bryan menyebutkan, saat ini belum bisa dipastikan hasil dari bekuan darah tersebut akibat vaksin.
“Penggumpalan darah bisa terjadi secara alami dan tidak jarang. Lebih dari 11 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca sekarang telah diberikan di seluruh Inggris,” kata Bryan.
Terbaru, melansir dari Reuters, Badan Evaluasi Obat-obatan Belanda mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menyarankan penghentian.
Hal itu setelah mengetahui beberapa kasus di Norwegia dan Denmark, di mana orang yang lebih muda dari 65 tahun telah mengembangkan pembekuan darah setelah menerima vaksin.
Keputusan itu berarti 43.000 janji vaksinasi harus dibatalkan dalam waktu singkat. Vaksin AstraZeneca diatur untuk menyumbang 30 persen dari program vaksinasi Belanda.
Dijadwalkan, program vaksinasi tersebut selesai pada pertengahan April.
(Sumber: Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh, Haryanti Puspa Sari | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Icha Rastika/Aditya Jaya Iswara).