Dijelaskan juga, salah satu ciri umum kejadian cuaca saat periode peralihan musim adalah adanya perubahan kondisi cuaca yang relatif lebih cepat.
Pada pagi-siang umumnya cerah-berawan dengan kondisi panas cukup terik, diikuti dengan pembentukan awan yang signifkan dan hujan intensitas tinggi dalam durasi singkat yang secara umum dapat terjadi pada periode siang-sore hari.
Selama periode peralihan musim, ada beberapa fenomena cuaca ekstrem yang harus diwaspadai, yaitu:
Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?
Miming menyebutkan, beberapa kejadian cuaca ekstrem dalam sepekan ini terjadi di berbagai wilayah, seperti hujan es yang terjadi di Bogor, Yogyakarta, dan wilayah lainnya.
Fenomena hujan es merupakan fenomena yang umum terjadi selama periode peralihan musim.
Hal tersebut dipicu oleh pola konvektifitas massa udara dalam skala lokal-regional yang lebih signifikan selama periode peralihan musim.
Baca juga: Analisis BMKG soal Cuaca Ekstrem Januari-Februari 2021...
Hujan es umumnya dapat terjadi dari sistem awan Cumulonimbus (Cb) yang menjulang tinggi dengan kondisi labilitas udara signifikan, sehingga dapat membentuk kristal es di awan dengan ukuran yang cukup besar.
Fenomena downdraft (aliran massa udara turun dalam sistem awan) yang terjadi di sistem awan Cb terutama pada saat fase matang.
"Ini dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar dalam sistem awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan menjadi fenomena hujan es," tuturnya.
Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?