Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Komentar Tak Layak Anak-anak di TikTok, Ini Tanggapan KPAI

Kompas.com - 06/03/2021, 16:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, ramai perbincangan yang menyoroti komentar di platform TikTok oleh pengguna yang disebut masih di bawah umur. 

Mereka berkomunikasi di kolom komentar TikTok menggunakan kalimat-kalimat tidak senonoh, kemudian ada yang membagikan tangkapan layarnya di Twitter.

Salah satu yang membagikannya adalah akun @tubirfess.

Pada Jumat (5/3/2021), dia menulis, seharusnya media sosial tidak bisa diakses oleh anak-anak di bawah 17 tahun karena mereka menggunakan bahasa yang tidak sopan.

Dia mendesak agar ada aturan larangan bermain media sosial untuk anak di bawah umur sembari mengunggah tangkapan layar komentar anak-anak tersebut.

Percakapan pengguna di komentar itu membicarakan tentang pelecehan. Banyak yang mengaku ingin dilecehkan orang yang disukai bahkan dengan artis Korea idola mereka.

Kolom komentar dipenuhi dengan dukungan untuk menutup media sosial bagi anak-anak di bawah umur. Banyak yang membagikan cerita anak-anak di sekitarnya yang menggunakan media sosial dengan tidak sehat.

Hingga Sabtu (6/3/2021), twit tersebut telah disukai lebih dari 27.400 kali dan dibagikan ulang lebih dari 13.900 kali. Terdapat setidaknya 3.800 komentar untuk Twit tersebut. 

Tanggapan KPAI

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati mengatakan, anak-anak perlu diajarkan tentang literasi digital.

"Kalau menurut saya, anak-anak harus diajari literasi digital yang baik. Bagaimana menggunakan sosial media," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (6/3/2021).

Rina menyebutkan, anak-anak perlu diberitahu bahwa jejak digital di media sosial tidak hilang, bisa di-capture orang lain, bahkan disalahgunakan.

Dengan tingginya interaksi dengan gadget karena pembelajaran online, menurut dia, anak-anak perlu mendapatkan edukasi bagaimana bermedia sosial yang baik.

Oleh karena itu, peran orangtua sangat penting saat ini. 

"Orangtua, guru, harus masuk, Kemendikbud itu harus masuk untuk memberikan literasi digital karena anak-anak online. Inisiatif-inisiatif sekolah penting," ujar Rina.

Selain itu, kata dia, anak-anak juga harus diingatkan untuk waspada terhadap kekerasan seksual berbasis dunia maya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Tren
Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Tren
Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Tren
Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Tren
Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com