Ketika merayakan kelulusannya dari SMA, Gito tanpa malu mengendarai sepeda motornya keliling Bandung tanpa sehelai benang pun di tubuhnya.
"Itulah masa jahiliah dalam lembaran kehidupan saya. Untungnya orangtua saya selalu mengajari hal-hal yang baik sehingga ketika saya berpaling dan teringat kembali pada pesan itu, saya banting setir," kata Gito dalam wawancara dengan pengamat musik, Theodore KS, beberapa tahun sebelumnya.
"Menenggak minuman keras saya hentikan, bahkan sekarang merokok pun tidak," imbuhnya.
Baca juga: Viral, Video Oknum Polwan Kanit Narkoba di Lampung Terekam Asyik Nyabu
Perlahan, Gito akhirnya berhasil meninggalkan dunia hitam itu.
Selama sekitar sepuluh tahun sebelum meninggal, Gito menjadi "orang rumahan" yang mengasuh keluarganya dengan penuh cinta kasih serta mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sebelum meninggal dunia, ada satu lagu Gito yang belum sempat dirilis.
"Ada lagu Gito yang mau dirilis, tapi belum selesai. Judulnya, Bila Saatnya Tiba, karya Analta," tutur Zairin Zein, sobat keluarga Gito.
Lagu itu bercerita tentang orang yang ingin dekat dengan Tuhannya menjelang maut menjemput.
Baca juga: Mengenang 11 Tahun Meninggalnya Mbah Surip Tak Gendong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.