Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hasil Uji Klinis, Studi Ini Klaim Vaksin Pfizer Manjur 94 Persen

Kompas.com - 27/02/2021, 06:16 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi besar dunia nyata pertama tentang vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech yang ditinjau secara independen menunjukkan bahwa suntikan itu sangat efektif dalam mencegah Covid-19.

Hingga kini, sebagian besar data tentang kemanjuran vaksin Covid-19 berada dalam kondisi terkontrol di tahap uji klinis.

Oleh krena itu, kebanyakan vaksin diliputi ketidakpastian tentang bagaimana hasilnya saat digunakan secara nyara.

Diberitakan Reuters, Kamis (25/2/2021), penelitian yang dilakukan di Israel menunjukkan, dua dosis suntikan Pfizer mengurangi gejala Covid-19 sebesar 94 persen di semua kelompok usia dan penyakit parah hampir mencapai angka yang sama.

Penelitian tersebut memakan waktu dua bulan, menjadikannya sebagai salah satu studi paling cepat dan menyajikan sumber data yang kaya.

Studi terhadap sekitar 1,2 juta orang juga menunjukkan, satu suntikan vaksin Covid-19 57 persen efektif melindungi infeksi gejala setelah dua minggu.

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Tak Pakai Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer

Studi itu diterbitkan dan ditinjau oleh rekan sejawat di New England Journal of Medicine pada Rabu (24/2/2021).

"Kami terkejut karena kami berharap bahwa dalam setting dunia nyata, di mana rantai dingin tidak dijaga dengan sempurna dan populasinya lebih tua serta lebih sakit, Anda tidak akan mendapatkan hasil sebaik yang Anda dapatkan dalam uji klinis terkontrol," demikian kata peneliti senior dalam studi itu, Ran Balicer.

Dia mengatakan, vaksin Pfizer terbukti efektif dalam sub-kelompok yang sangat berbeda, yaitu tua maupun muda.

Selain itu, pada orang-orang yang tidak memiliki penyakit penyerta dan mereka yang memiliki sedikit penyakit penyerta.

"Kami berhasil dan vaksinnya bekerja dengan baik di dunia nyata,” kata dia.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh produsen obat AS Pfizer dan BioNTech Jerman itu efektif melawan varian virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Inggris atau yang dikenal sebagai B.1.1.7.

Para peneliti mengatakan mereka tidak dapat menyebutkan tingkat kemanjuran tertentu, tetapi varian virus tersebut merupakan yang dominan di Israel pada saat penelitian.

Baca juga: Pfizer-BioNTech Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Wanita Hamil

Meski demikian, penelitian itu tidak menjelaskan bagaimana suntikan Pfizer melawan varian lainnya, seperti yang sekarang dominan di Afrika Selatan.

Sementara itu, varian Afrika Selatan telah terbukti mengurangi kemanjuran vaksin lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com