Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cap Go Meh, Tradisi Apa Saja yang Biasa Dilakukan?

Kompas.com - 26/02/2021, 20:34 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (26/2/2021), merupakan perayaan Cap Go Meh.

Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah perayaan Tahun Baru China atau Imlek. Tahun ini, Imlek dirayakan pada 12 Februari 2021, sehingga perayaan Cap Go Meh jatuh pada hari ini.

Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Dwi Susanto, mengatakan, sebutan Cap Go Meh hanya dikenal di Indonesia karena pengaruh dari bahasa Hokkien, sedangkan di wilayah lain, perayaan 15 hari setelah Imlek memiliki nama yang berbeda-beda.

Dalam konteks internasional, Cap Go Meh disebut sebagai Lantern Festival atau Festival Lentera (Lampion), sedangkan di Tiongkok, perayaan tersebut dikenal sebagai Yuánxiojié atau Shàngyuánjié.

Walaupun memiliki nama atau sebutan berbeda-beda, perayaan Cap Go Meh di berbagai wilayah memiliki esensi yang sama.

Perayaan yang berasal dari Tiongkok tersebut kemudian mengalami adaptasi dengan budaya Indonesia.

Salah satunya dengan munculnya kuliner adaptasi dari dua budaya tersebut.

"Di Indonesia ada lontong Cap Go Meh. Itu masakan adaptasi, dari masakan kita dengan mereka. Perayaan makanan dan sebagainya, itu mesti adaptasi dengan lingkungan sekitar, enggak mungkin akan membuat sendiri," ujar Dwi.

Baca juga: Momen Cap Go Meh, Ini 5 Diskon Menarik yang Dapat Anda Coba

Seperti apa tradisi lain yang biasanya dilakukan saat Cap Go Meh?

Tradisi perayaan Cap Go Meh

Melansir China Highlights, meski bervariasi antar satu daerah dengan daerah lain, namun ada beberapa tradisi yang dianggap sebagai inti dari perayaan Cap Go Meh, antara lain:

1. Menyalakan dan memasang lampion

Menyalakan lampion merupakan inti dari perayaan Cap Go Meh.

Dengan memasang lampion, seseorang juga memanjatkan doa agar mendapat masa depan yang cerah, dan diberkahi dengan keberuntungan.

Perempuan yang menginginkan anak, juga disarankan untuk berjalan di bawah lampion, sembari berdoa agar harapnnya itu dikabulkan.

2. Teka-teki lampion

Pemilik lampion akan menaruh teka-teki atau tebak-tebakan di secarik kertas, yang kemudian diletakkan di dalam lampion yang mereka gantung.

Orang-orang kemudian mencoba menebak jawaban dari teka-teki itu.

Jika mereka yakin jawabannya benar, mereka bisa menarik kertas berisi teka-teki dan membawanya ke pemilik lampion untuk memastikan jawaban mereka.

Jika jawabannya benar, pemilik lampion akan memberikan bingkisan kecil sebagai hadiah.

3. Tarian barongsai

Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok, yang asal-usulnya bisa dilacak hingga ke era Tiga Kerajaan.

Masyarakat dahulu percaya bahwa Barongsai atau singa, merupakan simbol dari keberanian dan kekuatan, serta bisa menghalau setan dan melindungi orang-orang juga ternak.

Oleh karena itu, tarian Barongsai selalui dipertunjukkan di setiap acara penting, terutama Cap Go Meh, karena dipercaya bisa menghalau setan dan sebagai perwujudan doa agar mendapat keberuntungan serta keselamatan.

Baca juga: Tidak Ada Atraksi Barongsai dan Karnaval Naga dalam Perayaan Cap Go Meh Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com