Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Facebook menyebutkan terjadi gempa bumi di Jepang dengan magnitudo 8,9 dan disertai tsunami.
Selain di Facebook, unggahan itu juga beredar di media sosial TikTok.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi dalam unggahan itu tidak benar alias hoaks.
Informasi mengenai gempa bumi yang terjadi di Jepang dengan magnitudo 8,9 magnitude disertai tsunami salah satunya diunggah oleh akun Facebook Sovin Mongolia pada Minggu (14/2/2021).
"Tsunami Jepang" tulisnya bersama unggahan video yang berasal dari akun TikTok @jorda2021.
Unggahan itu sendiri bertuliskan narasi, "MAGNITUDE 8,9 EARTHQUAKE IN JAPAN".
Dari penelusuran Kompas.com terhadap pengunggah awal, video TikTok akun @jorda2021, pengunggah menyertakan narasi:
"OMG TSUNAMI WARNING IN JAPAN"
Hingga kini, postingan akun tersebut di TikTok telah disukai lebih dari 41,1 ribu pengguna, dibagikan lebih dari 9.694 kali dan mendapatkan lebih dari 2.767 komentar.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, unggahan yang menyebutkan gempa bumi yang terjadi di Jepang dengan magnitudo 8,9 disertai tsunami adalah tidak benar.
Dengan menggunakan mesin pencarian Yandex, diketahui video yang disertakan dalam informasi yang menyebut Jepang mengalami tsunami tersebut bukanl video tsunami Jepang yang terjadi pada 13 Februari 2021.
Video tersebut juga pernah diunggah pada tahun 2011. Video itu sama dengan yang diunggah akun Youtube John9612.
Unggahan itu dibagikan pada 11 November 2011 dengan judul "Video Tsunami Baru: Onagawa dilanda air pasang - Gempa Bumi Jepang 2011".
Dalam video tersebut dijelaskan bahwa video diambil dari sebuah bangunan di pelabuhan Onagawa, Perfektur Miyagi pada 11 Maret 2011.
Video diambil oleh seseorang bernama Yoshinori Hara yang melarikan diri ke atap saat tsunami terjadi.