Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] KTP Elektronik Berisi Chip yang Digunakan Polisi untuk Lacak Lokasi

Kompas.com - 13/02/2021, 12:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Sejumlah warganet di media sosial Instagram dan TikTok diramaikan pembahasan perihal chip KTP elektronik yang disebut dapat digunakan oleh pihak kepolisian untuk melacak lokasi keberadaan seseorang.

Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, informasi tersebut tidak benar.

Narasi yang beredar

Netizen di media sosial dihebohkan dengan beredarnya informasi mengenai adanya chip KTP elektronik yang disebut dapat dipakai polisi untuk melacak lokasi seseorang.

Unggahan tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @makassarinfokekinian

“Loh,, baru tauka,, bemana ktp ta? Brarti selama ini dilacak we????, iyo kah????..
.
Video bondan prasetyo
#makassarinfokekinian #makassar #ktp #ektp."

Unggahan tersebut sembari melampirkan video yang berasal dari postingan TikTok yang diunggah akun Bondan Prasetyo.

Dalam narasi video unggahan Bondan tersebut tertulis:

“Iseng-iseng nyenter KTP nemu cip. Apa ini yang ngebuat polisi cepet nangkep kejahatan. Yang tau ini apa tolong pencerahannya,” tulisnya.

Hoak KTP elektronik disebut bisa lacak lokasiTangkapan layar Instagram Hoak KTP elektronik disebut bisa lacak lokasi

Konfirmasi Kompas.com

Terkait dengan beredarnya informasi chip KTP elektronik disebut digunakan polisi untuk melacak lokasi, Kompas.com menghubungi Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono.

Saat dikonfirmasi Rusdi menegaskan hal tersebut adalah tidak benar.

“Hal itu tidak benar (tidak untuk melacak keberadaan seseorang),” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com. Jumat (12/2/2021).

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh.

Zudan menegaskan, informasi terkait keberadaan chip pada KTP elektronik 

“Oh tidak benar. Karena dalam KTP elektronik tidak kita pasang perangkat untuk pelacakan,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (12/2/2021).

Ia menjelaskan, dalam KTP elektronik memang terdapat chip yang terdapat di sekitar lapisan keempat.

Namun keberadaan chip KTP elektronik tersebut hanya berfungsi menyimpan data KTP elektronik saja.

“Di dalam KTP elektronik tidak ada chip lain yang berisi modul-modul lain misalnya untuk menyadap suara, untuk mengikuti seseorang. Tidak ada. Saya pastikan hanya berisi satu chip saja yang berisi data kependudukan. Karena itu KTP kita aman. Silakan dibawa ke mana pun. Karena itu adalah identitas kita sebagai warga negara,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dispendukcapil Kota Yogyakarta Lucy Irawati menambahkan, chip yang berada di KTP elektronik tersebut tidak dapat dilihat langsung oleh mata dan hanya dapat dilihat dengan bantuan alat khusus. 

Terkait dengan data-data yang ada dalam chip tersebut dipastikan aman.

"Data-data yang ada dalam chip ini aman dan inkrepsi (terkunci) tidak sembarangan dapat dibaca dan bukan untuk melacak keberadaan seseorang," katanya, Jumat (12/2/2021).

Kesimpulan

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, informasi yang mengatakan bahwa KTP elektronik berisi chip yang digunakan polisi untuk melacak lokasi adalah hoaks.

Dari penjelasan di atas, keberadaan chip pada KTP elektronik tersebut hanya berfungsi menyimpan data kependudukan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com