Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali dalam Sejarah, Merapi Punya 2 Kubah Lava, Apa Itu?

Kompas.com - 06/02/2021, 16:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, saat ini ada dua kubah lava di Gunung Merapi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, adanya dua kubah lava di fase erupsi ini baru pertama kali terjadi.

"Baru kali ini dalam sejarah Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava," ujar Hanik Humaida dalam siaran informasi BPPTKG "Aktivitas Gunung Merapi Terkini" secara daring, Jumat (5/2/2021).

Dua kubah lava di Gunung Merapi ini, yang satu berada di sisi Barat Daya, di atas lava 1997.

Sementara, satu lagi berada di tengah kawah Gunung Merapi. Kubah lava yang ada di tengah kawah ini mulai teramati pertumbuhanya pada 4 Februari 2021.

Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi Memasuki Fase Erupsi Efusif

Lalu, apa yang dimaksud kubah lava?

Kubah lava

Hanik menjelaskan, disebut kubah lava karena magma yang mengalir di permukaan mengalami pengurangan tekanan dan suhu sehingga membeku membentuk suatu bentuk seperti kubah.

Menurut ahli vulkanologi sekaligus mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, lava yang keluar dari kepundan gunung keluar ke permukaan dalam kawah, mendingin sebagian atau seluruhnya dan membeku sehingga membentuk gundukan yang disebut kubah lava. 

Surono menyebutkan, lava tersebut keluar melalui saluran yang rapuh dan mudah diterobos.

"Jika keluarnya lava ke permukaan kawah terhalang, maka lava mancari jalan yang lebih mudah. Bisa saja tidak di tempat yang sama, tidak aneh juga, itu alami," kata Surono kepada Kompas.com, Sabtu (6/2/2021).

Menurut pria yang akrab disapa Mbah Rono ini, pernyataan BPPTKG bahwa setelah rangkaian awan panas guguran, masih ada potensi letusan eksplosif, lebih penting maknanya daripada keberadaan 2 atau 3 kubah lava.

"Karena bila telah terjadi kubah lava seperti itu, energinya tidak besar, hanya ada lelehan lava yang bisa membentuk 2,3 atau 4 gundukan," tambah Surono.

Baca juga: Update Terkini dan Mengenal Tipe-tipe Erupsi Gunung Merapi

Membeku di puncak

Sementara itu, dilansir dari merapi.bgl.esdm.go.id, magma yang sudah sampai di permukaan dapat mengalir turun ke lereng atau langsung membeku di puncak.

Untuk lava yang bersifat sangat cair, proses pembekuan di permukaan berjalan lambat dan endapannya dikenal sebagai "lava flow" atau "coulee" umumnya lava basalt mempunyai perilaku itu.

Volume dan kekentalan menentukan jarak jangkau aliran lava yang bervariasi, antara 3 sampai 25 kilometer dan dapat mencapai lebih dari 100 kilometer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com