Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Merapi, Luncurkan 36 Kali Awan Panas dalam 14 Jam

Kompas.com - 27/01/2021, 17:23 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Tanda pagar (tagar) #Merapi memuncaki trending topic Twitter pada hari ini, Rabu (27/1/2021) siang.

Setidaknya, lebih dari 4.000 warganet yang mengetwit topik soal Gunung Merapi.

Setelah ditelusuri, memuncaknya tagar #Merapi tersebut muncul tak lama setelah Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas.

Baca juga: Update Gunung Merapi: Terjadi Guguran Awan Panas 1.200 Meter dan Hujan Abu Tipis di Sejumlah Daerah

Banyak yang mengatakan Gunung Merapi sedang mengalami erupsi dan mengimbau warga sekitar untuk berhati-hati.

Salah satunya, seperti yang diunggah oleh akun Twitter @kingshadowtae.

"Dapat kabar gunung merapi sedang erupsi, teman-teman daerah sana tolong stay safe ya. Semoga keadaan dapat segera membaik," tulis dia.

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar dan Trending di Twitter, Sudahkah Masuk Fase Erupsi?

Berikutnya, adalah akun Twitter @upil_jaran67 yang juga mengunggah topik yang sama.

Dikatakannya, Merapi kembali mengalami erupsi pada Rabu (27/1/2021) siang.

"#merapi kembali erupsi siang ini. semoga menjadi berkah bagi semua dan di jauhkan dari malapetaka bencana," tulis dia.

Baca juga: Melihat Letusan Besar Gunung Merapi 10 Tahun Lalu...

Lantas, seperti apa penjelasan BPPTKG?

36 kali awan panas guguran

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 36 kali awan panas guguran pada Rabu (27/1/2021) sejak pukul 24.00-14.00 WIB.

Estimasi jarak luncur antara 500-3.000 meter ke arah barat daya atau ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.

"Awan panas ini tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 milimeter dan durasi 83-197 detik," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Selain Merapi, Berikut Daftar Gunung di Indonesia yang Berstatus Siaga

Adapun awan panas guguran tersebut, dikatakan Hanik, menyebabkan sejumlah lokasi melaporkan kejadian hujan abu dengan intensitas tipis.

Di antaranya beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali Kota.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com