KOMPAS.com - Sebuah unggahan video seorang perempuan yang kesulitan makan toast, ramai dibicarakan warganet lantaran tidak dapat membuka mulut dengan lebar saat makan.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Tiktok @Acilzov. Video tersebut diunggah ulang di Twitter dan ramai dibicarakan oleh warganet. Belakangan, video yang ramai di Twitter telah dihapus.
@acilzovkenapasih?
? original sound - acilzo
Unggahan tersebut banyak dikomentari warganet. Sebagian menyebut ada yang salah dengan rahang si perempuan dalam video. Ada juga yang menyatakan bahwa itu hanya upaya untuk mencari perhatian.
Baca juga: Bentuk Rahang Ini Dimiliki Keturunan Ningrat Eropa, Ilmuwan Jelaskan Sebabnya
Salah satunya, seperti respon yang disampaikan oleh akun Twitter @belindch, yang mendapat like hingga 14,1 ribu kali, serta reteweet dan quote tweet sebanyak 4,6 ribu kali.
Bukan ribet, ya.. Dia bilang rahangnya bunyi.. Perlu cek temporomandibular jointnya...
Ini kalo dipaksa ya suatu saat bisa jadi dislokaai mandibula.. Alias bisa mangap, ga bisa nutup lagi... https://t.co/6KvfE157yk
— Sudah vaksin! ???? (@belindch) February 2, 2021
Pendapat lain disampaikan oleh @shinjuicy_. Ia mengatakan bahwa ada cara yang lebih mudah, yaitu dengan menggepengkan roti.
tapi kan bisa aja rotinya digepengin, atau dipotekin dikit2 makanannya. si cewe itu bisa ko makan di satu sisi roti yg ga terlalu besar. emang manja aja????
— ?? (@shinjuicy_) February 3, 2021
Lantas, apa pendapat dokter mengenai kejadian ini?
Spesialis bedah mulut dan maksilofasial, drg Max Johnson, Sp.MB menjelaskan bahwa manusia dapat membuka mulut normal selebar 3 sampai 4 sentimeter.
"Kalau tidak bisa buka rahang terlalu lebar, tergantung sentinya. Jadi bukaan normal itu 3,5 senti sampai 4 senti," kata Max saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Usai Operasi Rahang, Wanita Ini Semakin Cantik dan Percaya Diri
Namun dokter spesialis bedah mulut di RSUD Tanjung Priok di Jakarta Utara itu mengatakan, untuk memastikan apakah seseorang memiliki masalah pada rahang atau tidak, belum dapat diketahui bila tidak melakukan pemeriksaan.
Max menjelaskan bahwa kejadian semacam ini perlu diagnosis yang detail.
"Sebenarnya penyakit sendi rahang itu banyak macamnya, jadi memang harus didiagnosa secara keseluruhan," jelas Max.
Baca juga: Fosil Rahang di Antartika Ungkap Burung Terbesar Pernah Hidup di Bumi
Lebih lanjut, Max menjelaskan mengenai salah satu penyakit sendi rahang yang disebut lock jaw. Penyakit ini ditandai dengan kondisi tidak dapat membuka mulut dengan lebar yang normal.
"Kalau dia tidak bisa buka mulut lebar itu lock jaw," kata Max.
Dilansir dari Healthline, lock jaw atau tight jaw salah satunya ditandai dengan rahang terasa nyeri saat mengunyah atau menguap.
Penyakit rahang semacam ini juga dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar sampai ke kepala, telinga, gigi, wajah, dan leher.
Lokasi nyerinya pun bervariasi. Rasa tidak nyaman dapat muncul di salah satu atau kedua sisi wajah, rahang, hidung, mulut, atau telinga.
Max menceritakan bahwa pasien lock jaw sering terlambat berobat. Mereka baru menemui dokter ketika kondisi sudah cukup parah.
"Dia makin kecil bukaan mulutnya, akhirnya tidak buka mulut sama sekali, biasanya pasien yang datang berobat itu hanya bisa buka mulut setengah senti sampai satu senti baru berobat," terang Max.
Baca juga: Isi Soundtrack Film Titus, Rahang Glenn Samuel Kram Selama 30 Menit
Berbeda dengan lock jaw, bila seseorang membuka mulut dan tidak dapat menutup kembali dengan normal maka ada indikasi dislokasi temporomandibular joint (TMJ).
"Kalau dislokasi TMJ, dia bisa membuka mulut lebar tetapi gak bisa nutup lagi," ujar Max.
TMJ menyebabkan nyeri pada sendi rahang dan otot sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan nyeri atau penguncian pada satu atau kedua sendi engsel (sendi temporomandibular). Sendi ini terletak di antara rahang bawah dan tulang temporal.
Kondisi ini membuat penderita merasakan sakit dan mendengar suara klik atau sensasi gerinda dari rahang ketika mengunyah.
Baca juga: Membentuk Dagu dan Rahang Tanpa Operasi Plastik
Max menegaskan, untuk masalah rahang dan mulut tidak dapat melakukan diagnosis sendiri. Namun sebaiknya periksa ke dokter secara langsung.
Trauma atau kecelakaan di masa lalu juga dapat menjadi penyebab penyakit sendi rahang. Maka, Max menjelaskan perlu pemeriksaan lengkap dalam menentukan jenis penyakit yang diderita.
"Mulai dari anamnesanya, apakah dia ada riwayat kecelakaan sebelumnya. Kalau diperikasa tentunya dengan anamnesis yang lengkap, seperti tanya jawab pasiennya, pemeriksaan radiografi, foto MJ atau CT scan untuk mengetahui adakah masalah atau patahan di sendi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.