Pada 1960-an, bakteri M. leprae mulai mengembangkan resistensi terhadap dapson, satu-satunya obat anti kusta yang dikenal pada saat itu.
Akan tetapi, tidak berselang lama, obat rifampisin dan klofazimin ditemukan, dan kemudian ditambahkan ke rejimen pengobatan kusta, yang kemudian diberi label sebagai terapi multidrug (MDT).
Pada 1981, WHO merekomendasikan MDT untuk mengobati pasien kusta. Rejimen MDT yang saat ini direkomendasikan terdiri dari dapson, rifampisin, dan klofazimin.
Perawatan ini berlangsung selama enam bulan untuk pauci-bacillary dan 12 bulan untuk kasus multi-bacillary. MDT terbukti bisa membunuh patogen dan menyembuhkan pasien.
WHO menyebutkan, gejala kusta dapat muncul dalam waktu satu tahun, tetapi juga dapat memakan waktu hingga 20 tahun atau bahkan lebih sebelum timbul gejala.
Masa inkubasi yang lama itu disebabkan oleh sifat bakteri M. leprae, yang tergolong sebagai bakteri dengan pertumbuhan lambat.
Tanda-tanda klinis kemunculan kusta cukup mudah diamati, seperti kemunculan bercak-bercak pada kulit yang biasanya memiliki pigmentasi yang berbeda dari kulit normal di sekitarnya (kurang berpigmen, kemerahan atau berwarna tembaga).
Bercak tersebut juga kemungkinan memiliki tekstur yang berbeda (datar, menonjol atau nodul). Selain itu, bercak kulit bisa tunggal atau jamak, dan kemungkinan diikuti oleh hilangnya sensasi pada kulit.
Melansir WebMD, penularan kusta dapat terjadi ketika penderita kusta batuk atau bersin, dan menyebarkan droplet yang mengandung bakteri M. leprae, yang dapat terhirtup oleh orang lain.
Meski demikian, penularan kusta hanya terjadi pada orang yang berkontak fisik sangat dekat dengan penderita kusta.
Penyakit ini tidak menyebar melalui kontak biasa dengan orang yang terinfeksi, seperti berjabat tangan, berpelukan, atau duduk di samping mereka di bus atau di meja saat makan.
Ibu hamil penderita kusta juga tidak dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya yang belum lahir. Kusta juga tidak ditularkan melalui kontak seksual.
Baca juga: Pertama Kali, Ilmuwan Ungkap Kasus Kusta pada Simpanse Liar
Penyakit kusta bisa disembuhkan. Dalam dua dekade terakhir, 16 juta penderita kusta telah berhasil sembuh dari penyakit ini.
Selain itu, WHO juga telah memberikan pengobatan gratis untuk semua penderita kusta.
Pengobatan untuk pasien kusta tergantung pada jenis kusta yang diderita.