Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Mahatma Gandhi Dibunuh

Kompas.com - 30/01/2021, 13:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 73 tahun lalu, tepatnya 30 Januari 1948, pemimpin politik dan spiritual gerakan kemerdekaan India, Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi, dibunuh oleh seorang ekstremis Hindu.

Diberitakan The Guardian, 31 Januari 1948, Mahatma Gandhi dibunuh saat berjalan ke pertemuan doanya di halaman Birla House, New Delhi. Saat meninggal dia berusia 78 tahun.

Dia sedang berjalan dari Birla House ke halaman tempat pertemuan doa malamnya dan terlambat beberapa menit untuk pertemuan tersebut.

Ketika Gandhi mendekati pertemuan itu, seorang pria mengenakan jaket berwarna khaki dan celana panjang biru, berdiri dalam jarak lima kaki dari Gandhi. Ia menyambutnya dengan salam.

Gandhi tersenyum padanya dan menurut salah satu versi, berbicara dengannya. Pria itu kemudian mengeluarkan pistol dari dalam sakunya dan melepaskan 3 kali tembakan dari jarak dekat.

Peluru bersarang di dada, perut, dan selangkangan Gandhi. Dia mengangkat tangannya di atas kepalanya dengan salam yang sama saat dia jatuh.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kelahiran Mahatma Gandhi, Pemimpin Kemerdekaan India

Dia dibawa ke Birla House dan meninggal setengah jam kemudian, sekitar pukul 05.40. Lalu, pria yang menembak Gandhi, Nathuram, dipukuli massa.

Hari berkabung 13 hari

Hari berkabung ditetapkan selama 13 hari. Bendera dikibarkan setengah tiang.

Melansir History, Mahatma Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869, di Porbandar, di negara bagian Gujarat, India.

Ayahnya adalah dewan (ketua menteri) Porbandar. Sedangkan ibunya seorang praktisi Vaishnavisme yang setia (pemujaan dewa Hindu Wisnu).

Pada usia 19 tahun, Gandhi meninggalkan rumah untuk belajar hukum di London di Kuil Dalam, salah satu dari empat perguruan tinggi hukum kota.

Sekembalinya ke India pada pertengahan 1891, dia membuka praktik hukum di Bombay, tetapi tidak terlalu berhasil.

Tak lama setelah itu, Gandhi menerima posisi di sebuah perusahaan India yang mengirimnya ke kantor di Afrika Selatan. Bersama istrinya, Kasturbai, dan anak-anak mereka, Gandhi menetap di Afrika Selatan selama hampir 20 tahun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan Berlian Terbesar di Dunia

Gandhi terkejut dengan diskriminasi yang dialaminya sebagai seorang imigran India di Afrika Selatan.

Beberapa peristiwa dialaminya, seperti saat ketika seorang hakim Eropa di Durban memintanya untuk melepas turbannya. Dia menolak dan meninggalkan ruang sidang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com