Mengutip pemberitaan BBC, seperti diberitakan Kompas.com, Juni 2020, menurut sebuah studi oleh The New York Times dan Zignal Labs, teori-teori yang menghubungkan Bill Gates dengan virus corona disebutkan sebanyak 1,2 juta kali di televisi atau media sosial antara Februari dan April 2020.
Baca juga: 4 Ramalan Bill Gates untuk Tahun 2021, dari Pandemi hingga Perubahan Iklim
Tudingan ini muncul karena sebuah pidatonya pada 2015 silam yang mengingatkan akan ada virus di masa depan.
"Jika ada yang membunuh lebih dari 10 juta orang selama beberapa dekade ke depan, itu kemungkinan merupakan virus yang sangat menular daripada perang," kata dia kepada audiens.
Dari video inilah kemudian muncul tudingan teori konspirasi.
Ilmuwan politik di University of Miami dan penulis buku tentang teori konspirasi, Profesor Joseph Uscinski, meyakini tudingan dilayangkan kepada Bill Gates karena ia adalah orang kaya dan terkenal.
"Teori konspirasi adalah tentang menuduh orang-orang kuat melakukan hal-hal buruk. Teori-teori itu pada dasarnya sama, hanya namanya saja yang berubah," kata Joseph.
"Sebelum Bill Gates, ada George Soros dan keluarga Koch bersaudara, keluarga Rothchild, dan Rockefeller yang bernasib sama," lanjut dia.
Menurut Joseph, tuduhan orang kaya dan perusahaan besar yang bersekongkol untuk membuat sebuah bencana atau petaka bukan hal mengejutkan. Ia mengatakan, hal itu telah menjadi amunisi teori konspirasi sejak lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.