Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Sayur Bayam Dipanaskan? Ini Jawabannya!

Kompas.com - 28/01/2021, 19:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Memasak sayur bayam sebaiknya sebentar saja, sampai agak layu, kemudian segera matikan kompor.

Baca juga: Ingin Menanam Sayur Sendiri? Ketahui Jenis Sayur yang Cepat Panen

Kandungan dalam bayam

Ada dua jenis bayam yang dapat dikonsumsi yakni bayam hijau dan bayam merah.

Tan mengatakan, untuk 100 gram bayam hijau mengandung:

  • Energi 16 kkal (jika direbus menjadi 23 kkal, atau dikukus menjadi 30 kkal),
  • Protein 0.9 gram
  • Karbohidrat 2.9 gram
  • Kalsium 166 miligram
  • Fosfor 35 miligram
  • Besi (non heme) 5.7 miligram

Sementara, untuk bayam merah, per 100 gram mengandung:

  • Energi 41.2 kkal
  • Protein 2.2 gram
  • Lemak 0.8 gram
  • Karbohidrat 6.3 gram
  • Kalsium 520 miligram
  • Fosfor 80 miligram
  • Besi (non heme) 7 miligram

Adapun arti "non heme" merupakan senyawa zat besi yang berasal dari bukan hewan, yakni tanaman.

"Walaupun dibandingkan dengan telur yang zat besinya 3-4 miligram, kelihatannya bayam lebih banyak, tapi karena jenis zat besinya non heme, maka tubuh tidak bisa menyerap secara optimal," ujar Tan.

Menurut dia, jenis zat besi pada protein hewani sifatnya heme, lebih mudah diserap tubuh. Hal itu juga berlaku pada kalsium yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan.

Tan mengatakan, dua jenis bayam ini sama-sama memiliki manfaat yang baik. Sebab, sayur tersebut mengandung serat larut dan tidak larut.

"Serat tak larutnya menjadi prebiotik yang menghidupkan probiotik di usus besar," ujar Tan.

"Dengan probiotik seimbang maka selain menjaga imunitas, maka berat badan proporsional juga bisa dipertahankan," lanjut dia.

Meski demikian, ,makan sayur tidak semata-mata agar saluran pencernaannya lancar.

Selain itu, bayam juga tidak bisa dijadikan sumber karbohidrat protein apalagi lemak. Walau kandungan mineralnya cukup baik, tetapi masyarakat tetap harus mengimbanginya dengan protein hewani.

"Bayam tidak bisa disangkal sebagai sumber serat larut maupun tidak larut dan antioksidan bila tidak dimasak terlalu lama," ujar Tan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com